
RealEstat.id (Cikarang) – Schneider Electric menegaskan ekspansi dengan memperluas smart factory atau pabrik di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, menjadi 3.200 m2.
Kehadiran fasilitas smart factory di Indonesia ini memegang peran strategis dalam rantai pasokan regional dan ekspor global Schneider Electric.
Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kementerian Perindustrian RI, Solehan menyatakan ekspansi pabrik Schneider Electric Cikarang akan memperkuat ketahanan industri hijau nasional.
“Pemerintah mendukung penuh kemitraan strategis seperti ini sebagai bagian dari upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Solehan mengutip dari siaran pers Rabu (02/07/2025).
Baca Juga: Upaya Schneider Electric Edukasi Masyarakat Pentingnya Instalasi Listrik yang Aman
Dengan perluasan pabrik ini, perusahaan menargetkan penciptaan hingga 1.500 lapangan kerja langsung.
Produksi Lokal, Daya Saing Global
Pabrik Schneider Cikarang ini memproduksi switchgear tegangan rendah dan menengah (Low and Medium Voltage Switchgear).
Pabrik ini memproduksi switchgear tegangan rendah dan menengah dengan TKDN hingga 40%, dan 82% material berasal dari mitra lokal.
Setengah dari total produksi ditujukan bagi pasar nasional.
Sedangkan sisanya diekspor ke berbagai negara seperti Vietnam, Malaysia, Korea Selatan, Australia, dan Singapura.
Baca Juga: Schneider Luncurkan Pengisi Daya Portabel OffGrid Power Station untuk Outdoor dan Situasi Darurat
Presiden Direktur Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, Martin Setiawan mengatakan perluasan pabrik di Cikarang ini sebagai wujud mendukung ketahanan industri nasional.
“Ekspansi pabrik ini mencerminkan misi kami untuk membangun ekosistem industri yang tangguh, berdaya saing global, dan berkomitmen pada inovasi hijau,” terangnya.
Schneider Electric Cikarang telah sepenuhnya beroperasi dengan energi hijau sejak 2023—dengan 23% energi berasal dari panel surya atap dan 77% dari tenaga hidro.
Pabrik pintar Schneider ini memiliki teknologi EcoStruxure, Factory Acceptance Testing digital, dan retrofit pencahayaan LED.
Smart factory ini juga menerapkan efisiensi penggunaan air dan pengelolaan limbah.
Schneider juga melengkapi pabrik di Indonesia ini dengan panel surya yang mampu mengurangi emisi CO₂ hingga 181 ton per tahun.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News