
RealEstat.id (Jakarta) – Program sertifikasi bangunan hijau EDGE (Excellence in Design for Greater Efficiencies) telah memasuki perjalanannya selama satu dekade di Indonesia.
Lantas, apa saja capaian program bangunan ramah lingkungan yang dikembangkan oleh International Finance Corporation (IFC) ini?
Mengutip keterangan resmi Ahad (27/07/2025), tujuan EDGE IFC Indonesia adalah turut berkontribusi dalam mempercepat transformasi sektor bangunan hijau, hemat energi dan berkelanjutan.
“Selama sepuluh tahun terakhir, Indonesia menjadi salah satu negara dengan adopsi EDGE paling aktif di dunia,” ujar IFC Indonesia.
Baca Juga: Kota Kasablanka Raih Sertifikasi EDGE Bangunan Hijau di Jakarta
Perkembangan adopsi EDGE di Indonesia turut didorong oleh reformasi regulasi, seiring dengan komitmen pemerintah dalam mencapai target pengurangan emisi sebesar 29% pada tahun 2030.
Kebijakan ini membuka jalan bagi praktik konstruksi hijau untuk menjadi arus utama dalam pembangunan nasional.
Sertifikasi Ratusan Bangunan Hijau di Indonesia
Berdasarkan data dari IFC Indonesia, lebih dari 200 proyek telah tersertifikasi, mencakup luas bangunan lebih dari 4,3 juta meter persegi.
Proyek-proyek tersebut meliputi hunian, bangunan komersial, hingga fasilitas publik.
Beberapa bahkan telah mencapai status Zero Carbon, sehingga mendukung target nasional menuju netral karbon (net-zero).
Baca Juga: Verde Two Jadi Apartemen Pertama di Indonesia yang Raih Sertifikasi EDGE Zero Carbon
Salah satu pencapaian ikonik dari program EDGE Green Building adalah sertifikasi akhir Masjid Istiqlal pada April 2022 lalu.
Tempat ibadah terbesar di Asia Tenggara ini menjadi masjid pertama di dunia yang meraih sertifikasi bangunan hijau EDGE.
“Program ini membuktikan bahwa penerapan prinsip keberlanjutan tidak hanya pada bangunan modern, tetapi juga bisa pada bangunan bersejarah,” jelas IFC.
Baca Juga: 7 Fitur Desain Bangunan yang Berdampak Positif Bagi Keberlanjutan
Pengurangan Emisi Setara 1,5 Juta Pohon
IFC memperkirakan bangunan-bangunan yang telah memperoleh sertifikasi berkelanjutan tersebut mampu mengurangi emisi karbon dioksida hingga 100 ribu ton per tahun.
Jumlah itu setara dengan upaya menanam lebih dari 1,5 juta pohon.
Senior Manager untuk Inovasi dan Pengembangan Bisnis di Departemen Bisnis Iklim IFC, Diep Nguyen-van Houtte mengatakan pencapaian EDGE mencerminkan tren global menuju bangunan yang lebih berkelanjutan.
“Sertifikasi EDGE membantu mendorong transformasi pasar di negara berkembang melalui pendekatan yang praktis, terjangkau, dan mudah diterapkan,” pungkas dia.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News