Beranda Pasar Properti Lahan Industri di Karawang, Purwakarta, dan Subang Makin Diminati Investor

Lahan Industri di Karawang, Purwakarta, dan Subang Makin Diminati Investor

Tambahan suplai baru di Kuartal II 2025 membuat total pasokan lahan kawasan industri di Jabodetabek secara kumulatif mencapai 13.827 hektare.

161
0
perakitan ev battery lahan kawasan industri jabodetabek realestat.id dok
Perakitan EV Battery (Ilustrasi Foto: Realestat.id)
Google search engine

RealEstat.id (Jakarta) – Di tengah kekhawatiran akan dampak signifikan dari Kebijakan Tarif Trump terhadap perekonomian Indonesia, kawasan industri di Jabodetabek mendapat tambahan pasokan lahan seluas 20 hektare pada Kuartal II 2025.

Namun, jumlah pasokan tersebut masih dianggap kecil, karena pada periode yang sama tahun 2024, pasokan lahan industri yang masuk mencapai dua kali lipatnya.

Menukil data yang dirilis konsultan real estat, Leads Property, tambahan suplai baru tersebut membuat total pasokan lahan kawasan industri di Jabodetabek secara kumulatif menyentuh angka 13.827 hektare.

Meski menghadapi kondisi yang cukup menantang, sejumlah pemilik lahan memperkirakan Indonesia akan mampu keluar dari krisis global.

Baca Juga: Bekasi dan Tangerang Tak Lagi Jadi Kawasan Industri Utama, Ini Penggantinya!

“Hal ini didukung oleh persepsi bahwa Indonesia dipandang sebagai salah satu destinasi investasi paling menjanjikan di Asia,” terang Martin Samuel Hutapea, Associate Director Research & Consultancy Department PT Leads Property Services Indonesia.

Penyerapan lahan tercatat positif pada Kuartal II 2025 dibandingkan kuartal sebelumnya dengan peningkatan sekitar 89 hektare—yang membuat permintaan kumulatif mencapai 12.671 hektare. Hal ini menunjukkan dukungan kuat terhadap sektor tersebut.

Industri baterai kendaraan listrik (EV battery) menjadi kontributor terbesar penjualan lahan industri Jabodetabek, diikuti oleh pusat data (data center), FMCG, manufaktur mesin, dan peralatan yang didorong oleh konsumsi domestik maupun orientasi ekspor.

“Tingginya permintaan di kuartal berjalan di tengah tambahan pasokan yang terbatas mendorong tingkat penjualan pasar naik menjadi 91,6% atau meningkat 0,52%,” tutur Martin.

Baca Juga: Sektor Industri Indonesia Berpeluang Tumbuh di Tengah Perang Dagang Global

Menurutnya, angka ini telah bertahan di kisaran 91% – 92% selama lima tahun terakhir, yang menunjukkan bahwa pasar mampu menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan.

Sementara itu, Leads Property mencatat, harga lahan industri mencatat pertumbuhan 3,1% secara kuartalan (quarter-on-quarter), mencapai Rp3.048.000 per meter persegi.

“Pemilik lahan pun semakin percaya diri untuk menaikkan harga penawaran seiring tingginya permintaan, meski kenaikan tersebut belum tentu berulang setiap kuartal hingga akhir tahun ini,” terangnya.

Prospek di Kawasan Timur

Ketegangan geopolitik dan tarif impor AS dinilai menjadi tantangan eksternal utama yang dapat memengaruhi perekonomian Indonesia, khususnya pada sektor ekspor-impor yang bergantung pada industri padat karya seperti alas kaki, tekstil, elektronik, dan lainnya.

Pemerintah juga membuka kemungkinan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun ini akan terkoreksi menjadi 4,7%–5,0% akibat kondisi tersebut.

Baca Juga: Geser Data Center, Otomotif Dominasi Sektor Industri di Jabodetabek

Leads Property memperkirakan, industri yang akan terus menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional meliputi otomotif (suku cadang, baterai EV), barang konsumsi, pusat data, makanan dan minuman, kimia, serta logistik.

Dari sisi asal investasi, Tiongkok semakin agresif dalam menanamkan modal di sektor otomotif, terutama kendaraan listrik. Selain itu, pasar juga diperkirakan akan menyerap permintaan dari sektor pusat data.

Martin mengatakan, peluang besar akuisisi lahan diperkirakan berada di kawasan timur Jabodetabek, seperti Karawang, Purwakarta, dan Subang.

“Sejumlah pemilik lahan mulai melirik area tersebut untuk mendapatkan harga lahan yang lebih kompetitif, baik dalam bentuk brownfield maupun greenfield, didukung ketersediaan tenaga kerja yang melimpah,” pungkasnya.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News