RealEstat.id (Makassar) – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait menghadiri kegiatan sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus sektor perumahan yang kini diperkenalkan dengan nama Kredit Program Perumahan (KPP).
Acara tersebut digelar oleh Asosiasi Pengembang dan Pemasar Rumah Nasional (Asprumnas) pada Sabtu (13/9/2025).
Dalam sambutannya, Menteri PKP menegaskan pentingnya kolaborasi semua pemangku kepentingan, termasuk para pengembang, untuk menghadirkan gagasan yang visioner. Ia menyebut, pemerintah sangat terbuka terhadap masukan yang konstruktif.
Baca Juga: Dideklarasikan 4 Asosiasi Pengembang, GASPERR Siap Jadi Mitra Pemerintah Sukseskan Program Perumahan
“Saya sangat terbuka terhadap pemikiran cerdas dari pengembang agar bisa menjadi bagian dari keputusan pemerintah,” ujar pria yang akrab disapa Ara ini.
Lebih lanjut, dia mendorong DPP Asprumnas yang dipimpin Muhammad Syawali, untuk melahirkan ide-ide strategis yang berlandaskan tiga prinsip utama, yaitu manfaat bagi negara, kepentingan rakyat, serta keberlangsungan dunia usaha.
Menurutnya, keseimbangan dari tiga aspek tersebut akan menghasilkan keputusan yang matang dan berjangka panjang.
Baca Juga: Soroti Sepak Terjang Menteri, Pengembang Tidak Puas dengan Kinerja Kementerian PKP
Menteri PKP juga berharap Asprumnas aktif menyumbangkan usulan, baik dalam hal desain, aturan, hingga rancangan regulasi tata ruang (RTO) yang sedang disusun pemerintah.
Pada kesempatan yang sama, Maruarar turut menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman di bidang perumahan antara Rektor Universitas Lambung Mangkurat, Ahmad Alim Bachri, dengan Ketua DPP Asprumnas.
Turut hadir sejumlah tokoh penting, di antaranya Ketua DPRD Sulawesi Selatan A. Rachmatika Dewi, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, serta Dirjen Perumahan Kawasan Perkotaan Sri Haryati.
Baca Juga: Asosiasi Pengembang Ungkap Sejumlah Kendala Sektor Perumahan yang Harus Diatasi Pemerintah
Sementara itu, Ketua DPW Asprumnas Sulawesi Selatan, Muhammad Natsir, mengungkapkan bahwa pihaknya mendapat kuota pembangunan 3.000 unit rumah subsidi yang tersebar di beberapa wilayah.
“Prioritas pembangunan difokuskan di Kabupaten Parepare, Gowa, Takalar, Enrekang, dan Jeneponto,” terangnya.
Menurut Natsir, program tersebut akan dijalankan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah.
“Asprumnas Sulsel saat ini menaungi 65 pengembang. Kami akan bersinergi untuk mewujudkan target pembangunan 3.000 unit rumah subsidi ini,” jelasnya.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News