RealEstat.id (Jakarta) – Universitas Ciputra Jakarta (UCJ) menandai babak baru lewat dua momentum bersejarah, yakni seremoni tutup atap (topping off) gedung kampus dan peluncuran Beasiswa Multiple Intelligence, Rabu (15/10).
Topping off Universitas Ciputra Jakarta dinilai bukan hanya perayaan konstruksi fisik, tetapi juga simbol transformasi UCJ sebagai pusat pendidikan unggul yang memadukan arsitektur berkelas, semangat entrepreneurship, teknologi generative AI, dan pengalaman nyata dunia usaha (Real Business Experience/RBE).
Berdiri di atas lahan seluas 10.000 m² dengan total bangunan mencapai 63.207 m², Universitas Ciputra Jakarta dirancang sebagai kampus modern dengan kapasitas menampung hingga 10.000 mahasiswa.
Baca Juga: Dari Entrepreneurship ke Generative AI: Lompatan Quantum Universitas Ciputra di Usia ke-19
Pada fase pertama yang selesai Mei 2026, kampus akan memiliki 37.450 m² bangunan dengan ±65 kelas dan laboratorium, 2 Integrity Hall berkapasitas 150 orang, serta 1 auditorium berkapasitas 500 orang.
Dilengkapi dengan 1 basement + 3 lantai podium parkir yang menampung hingga 320 mobil, Universitas Ciputra Jakarta juga menghadirkan fasilitas yang jarang ditemui di universitas lain, seperti:
Business Simulation Room dengan Markstrat (dipakai Stanford dan kampus ternama dunia), Smart Classroom berbasis teknologi AI dan IFP untuk pembelajaran hybrid, Photo & Video Lab dengan LIMBO Green Screen, Makerspace dengan printer 3D, serta lokasi strategis dalam kompleks Ciputra International dengan fasilitas penunjang modern.
Desain arsitektur kampus dikerjakan oleh Yori Antar dari Han Awal & Partners bersama Reginald sebagai kepala arsitek, dengan keterlibatan alumni Universitas Ciputra, Ralf Vivaldo (Program Studi Arsitektur, angkatan 2020).
Baca Juga: Dibuka di 2026, Universitas Ciputra Jakarta Jadi Pionir Kampus Entrepreneurship Berbasis AI dan RBE
Dalam pidatonya, Director Board of Executive Yayasan Ciputra Pendidikan, Denny Bernardus menegaskan bahwa makna dari acara topping off ini tidak hanya pada selesainya pembangunan gedung, melainkan pada “jiwa” yang akan menghidupinya—para generasi muda dengan impian dan potensi yang beragam.
“Setiap universitas memiliki momen yang mencerminkan jiwanya. Bagi UC Jakarta, momen itu bukan semata pada beton dan baja yang berdiri, tetapi pada pemikiran dan mimpi yang akan menghidupi kampus ini,” tuturnya.
Menurut Denny Bernardus, Universitas Ciputra Jakarta adalah wujud nyata komitmen Yayasan Ciputra Pendidikan untuk menghadirkan pendidikan berkelas dunia.
“Dan topping off ini bukan sekadar milestone konstruksi, tetapi simbol keyakinan kami bahwa generasi muda Indonesia harus dibekali fondasi entrepreneurship, teknologi, dan pengalaman riil yang solid,” terangnya.
Baca Juga: Universitas Ciputra Jakarta Dibangun, Ciputra International Tawarkan Program UC Living
Beasiswa Multiple Intelligence Universitas Ciputra Jakarta
Dalam kesempatan tersebut, Denny Bernardus memperkenalkan Beasiswa Multiple Intelligence, program beasiswa yang berpijak pada teori Multiple Intelligences (kecerdasan majemuk) yang dikembangkan Howard Gardner dari Harvard University.
Beasiswa ini merupakan sebuah program inovatif yang menghargai berbagai bentuk kecerdasan dan talenta anak muda Indonesia di era transformasi digital dan kecerdasan buatan.
Beasiswa ini mengakui delapan bentuk kecerdasan yang berbeda—Visual–Spatial, Linguistic–Verbal, Logical–Mathematical, Bodily–Kinesthetic, Musical, Interpersonal, Intrapersonal, dan Naturalistic—sekaligus menandai Universitas Ciputra Jakarta sebagai salah satu universitas pertama di Indonesia yang resmi menerapkan konsep ini dalam pemberian beasiswa.
“Selama ini beasiswa sering hanya diberikan bagi mereka yang unggul di nilai akademik atau olah raga populer. Namun bagaimana dengan siswa yang memainkan alat musik dengan indah, meski tak pernah ikut lomba? Atau mereka yang berempati tinggi, mencipta dalam diam, dan memimpin dengan hati? Mereka pun layak dihargai,” ungkap Denny.
Baca Juga: Pembangunan Dimulai, Universitas Ciputra Jakarta Cetak Entrepreneur yang Mahir AI
Lebih lanjut dia menjelaskan, Beasiswa Multiple Intelligence dikembangkan dengan semangat co-creation—kolaborasi antara universitas dan mahasiswa.
Siswa SMA dan sederajat diajak untuk menunjukkan bakat unik mereka serta menjelaskan bagaimana potensi tersebut dapat berkontribusi bagi Universitas Ciputra Jakarta dan program studi yang dipilih.
Tim panelis akan menilai kontribusi, orisinalitas, dan nilai kemanfaatan bakat peserta, kemudian menentukan bentuk dukungan beasiswa yang paling sesuai.
Skemanya dapat berupa pembebasan biaya kuliah sebagian atau penuh, pendampingan akademik, hingga peluang mentoring bersama dosen dan praktisi industri.
“Kami percaya bahwa kecerdasan bukan satu dimensi. Kecerdasan itu beragam, dinamis, dan sangat manusiawi. Beasiswa ini adalah cara kami menghormati berbagai cara menjadi cerdas,” tambah Denny.
Baca Juga: Dibuka Akhir 2025, Superblok Ciputra International Hadirkan 6 Lapangan Padel
Kurikulum Entrepreneurship dan Gen-AI
Selain program beasiswa, UC Jakarta juga menegaskan posisinya sebagai kampus masa depan berbasis entrepreneurship yang telah mengadopsi teknologi Generative AI (Gen-AI) ke dalam proses pembelajaran dan pengembangan kewirausahaan mahasiswa.
Kurikulum UC Jakarta dirancang untuk menyiapkan lulusan yang tidak hanya entrepreneurial-minded dan tech-literate, tetapi juga mampu mengintegrasikan kecerdasan buatan dalam bisnis, desain, dan inovasi sosial.
“Dengan fondasi entrepreneurship dan pemanfaatan Gen-AI, UC Jakarta ingin menumbuhkan generasi yang tidak hanya berpikir, tetapi juga merasakan, berkarya, dan memberi dampak bagi sekitarnya,” jelas Denny Bernardus.
Menutup pidatonya, dia menyampaikan pesan inspiratif, bahwa gedung UC Jakarta yang baru bukan hanya simbol kemegahan arsitektur, melainkan tempat berseminya ide, kreativitas, dan karakter.
“Bangunan ini akan menjadi rumah bagi semua mimpi—akademik, kreatif, kewirausahaan, maupun spiritual. Semoga setiap bakat yang dulu tak terlihat akhirnya menemukan cahayanya,” harapnya.
Baca Juga: Sekolah Usia Dini Terbaik Dunia Hadir di Ciputra International
Pada kesempatan tersebut, Rektor Universitas Ciputra, Wirawan ED Radianto menyebut, Universitas Ciputra Jakarta merupakan bagian dari ekosistem pendidikan Ciputra Group yang berfokus pada pengembangan entrepreneurship, inovasi, dan karakter.
Menurutnya, kampus yang berlokasi di kawasan Ciputra International, Jakarta Barat, ini dirancang menjadi pusat pendidikan modern yang memadukan kewirausahaan, teknologi, kreativitas, dan kecerdasan buatan (Gen-AI integrated learning).
Menurut Wirawan ED Radianto, Penerapan AI di UC bukanlah sekadar tambahan, melainkan sebuah terobosan besar untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan masa depan dan sebuah lompatan kuantum yang akan membawa pendidikan Indonesia ke level yang lebih tinggi.
“Peluncuran Beasiswa Multiple Intelligence menjadi wujud nyata visi UC Jakarta untuk membangun budaya akademik yang inklusif—tempat di mana setiap jenis kecerdasan dan talenta dapat tumbuh bersama menuju masa depan yang penuh makna,” pungkasnya.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News