RealEstat.id (Jakarta) – Di balik ramainya pembangunan infrastruktur publik, gedung pencakar langit, dan perumahan, terdapat peran ‘pahlawan konstruksi’ yang jarang mendapatkan sorotan.
Mereka adalah para tukang, mandor, dan pekerja konstruksi, yang menjadi garda terdepan dalam mewujudkan setiap fondasi bangunan kokoh, aman dan berkelanjutan.
Dalam momentum Hari Pahlawan Nasional, Semen Merah Putih mengajak masyarakat untuk menaruh perhatian pada mereka, para pakerja konstruksi itu.
Head of Marketing Semen Merah Putih, Nyiayu Chairunnikma mengatakan semangat kepahlawanan tidak pernah hilang, hanya berubah bentuk.
Baca Juga: Pentingnya Standar Keamanan Konstruksi untuk Bangun Masa Depan Arsitektur Berkelanjutan
“Hari ini, kita melihat semangat itu pada pekerja konstruksi Indonesia yang membangun negeri dengan kerja keras, ketelitian, dan dedikasi,” ujar Nyiayu melalui keterangan tertulis, Kamis (13/11/2025).
Para pahlawan konstruksi itu bekerja beratapkan terik matahari, berjibaku dengan debu dan rangka besi, memastikan setiap fondasi berdiri kokoh untuk menopang kehidupan di atasnya.
Membangun Negeri dari Pondasi Paling Kuat
Bagi Semen Merah Putih, lanjut Nyiayu Chairunnikma pembangunan tidak hanya soal material dan struktur fisik saja,
Melainkan juga tentang manusia yang menanamkan jiwa dan tenaga dalam setiap adukan semen.
Sejalan dengan semangat tersebut, Semen Merah Putih menyelenggerakan program Mandor Pintar Institute (MPI) sejak tahun 2023.
Baca Juga: Inovasi Material Bangunan Ramah Lingkungan Bantu Kurangi Emisi Karbon
Mandor Pintar Institute adalah sebuah inisiatif pelatihan dan sertifikasi bagi pekerja konstruksi di berbagai daerah Indonesia.
Melalui program MPI, Semen Merah Putih berupaya membangun negeri dari fondasi yang paling kuat, yakni manusia.
Agen Perubahan Konstruksi Berkelanjutan
Para mandor dan tukang dibekali dengan pengetahuan teknis dan manajerial. Mulai dari teknik pengecoran efisien, pengelolaan mutu beton, hingga keselamatan kerja dan efisiensi material.
Tak hanya menjadi tenaga kerja terlatih, tetapi para peserta juga berperan sebagai agen perubahan untuk mendorong terciptanya proyek konstruksi yang lebih aman, efisien, dan berkelanjutan.
“Dengan pelatihan yang tepat, mereka tidak sekadar menjadi tenaga kerja, tetapi juga pahlawan konstruksi dalam pembangunan yang berdaya dan berpengetahuan.” pungkas Nyiayu.
Baca Juga: Mikroalga: Si Kecil yang Bisa jadi Solusi Ramah Lingkungan Kota Berkelanjutan
Hingga kini, lebih dari 500 peserta telah bergabung dan mendapatkan sertifikasi kompetensi resmi dari Semen Merah Putih.
Subhan menjadi salah satu mandor yang jadi peserta pelatihan Semen Merah Putih, mengaku bahwa program ini membuka pandangan baru baginya.
Biasanya, imbuh Subhan, ia hanya bekerja berdasarkan pengalaman. Tetapi lewat pelatihan ini, dirinya belajar cara mengatur tim dan memperhatikan keselamatan kerja.
“Sekarang saya paham, tanggung jawab kami bukan cuma menyelesaikan proyek, tapi juga memastikan semua orang pulang ke rumah dengan selamat.” tutup Subhan.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News
