Beranda Pembiayaan Tumbuh Dua Digit, BTN Cetak Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Kuartal III...

Tumbuh Dua Digit, BTN Cetak Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Kuartal III 2025

Kenaikan laba bersih BTN pada kuartal III 2025 merupakan hasil konsistensi menjaga pertumbuhan bisnis, terutama di pembiayaan sektor perumahan dan transaksi keuangan yang beragam.

166
0
Bank BTN Kuartal Semester i ii iii iv realestat.id dok
Foto: Dok. Bank BTN
Google search engine

RealEstat.id (Jakarta) PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk (BTN) mencatatkan kinerja mentereng sepanjang Januari – September 2025.

Pertumbuhan positif terlihat di hampir seluruh lini bisnis Perseroan, mulai dari laba bersih, penyaluran kredit, dana pihak ketiga (DPK), hingga total aset.

Capaian ini menjadi bukti keberhasilan transformasi yang dijalankan BTN dalam memperkuat fundamental bisnisnya.

Pada kuartal III 2025, BTN berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp2,3 triliun, atau tumbuh double-digit sebesar 10,6% year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,08 triliun.

Kenaikan laba bersih tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan bunga kredit yang melonjak 18,8% yoy menjadi Rp26,57 triliun hingga akhir September 2025.

Baca Juga: BTN Optimistis Jadi Penyalur Kredit Program Perumahan (KPP) Terbesar, Ini Alasannya!

Pertumbuhan ini jauh melampaui kenaikan beban bunga yang hanya naik 2,5% yoy menjadi Rp13,81 triliun.

Kinerja positif ini tidak lepas dari strategi BTN dalam memperkuat penghimpunan DPK berbiaya murah (CASA), sehingga mampu menekan beban bunga.

Sebagai hasilnya, pendapatan bunga bersih BTN naik signifikan 43,5% yoy menjadi Rp12,76 triliun per akhir kuartal III 2025.

Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) juga meningkat 101 basis poin (bps) menjadi 3,9% dari sebelumnya 2,9%.

Selain itu, efisiensi operasional yang konsisten mendorong penurunan cost-to-income ratio (CIR) ke level 47,8%, membaik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 59,9%.

Baca Juga: Jelang Spin-off, BTN Syariah Catat Pertumbuhan Dua Digit

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Nixon LP Napitupulu mengatakan, BTN kembali membukukan laba bersih pada kuartal III 2025 karena konsisten menjaga pertumbuhan bisnis, terutama di pembiayaan sektor perumahan dan transaksi keuangan yang beragam agar bermanfaat bagi perekonomian secara keseluruhan.

“Upaya ini dilakukan dengan ditopang prinsip kehati-hatian dan perhitungan yang cermat atas kebutuhan di pasar,” tuturnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (23/10).

Nixon menjelaskan, BTN terus dipercaya oleh masyarakat sebagai bank pilihan untuk bertransaksi, seperti tercermin dari pertumbuhan DPK yang mencapai 16,0% yoy hingga kuartal III 2025, menjadi Rp429,92 triliun, dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp370,75 triliun.

BTN mencatat pertumbuhan DPK di atas pertumbuhan di industri perbankan yang sebesar 11,18% yoy per akhir September 2025.

Pertumbuhan DPK tersebut ditopang oleh kenaikan di deposito ritel yang berbiaya lebih rendah dibandingkan deposito institusi skala besar.

Baca Juga: Permudah Pekerja Sektor Informal Miliki Rumah, Inovasi BTN Diapresiasi Danantara

Selain itu, BTN juga menjaga pertumbuhan dana murah (current account saving account/CASA) yang hampir mencapai separuh dari total DPK BTN per kuartal III 2025, termasuk di antaranya dipicu oleh peningkatan transaksi di aplikasi balé by BTN.

Adapun jumlah user balé by BTN telah mencapai 3,2 juta hingga akhir kuartal III 2025, naik 66,8% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebanyak 1,9 juta.

Sedangkan jumlah transaksi balé by BTN melonjak 96,0% menjadi 1,53 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 783,5 juta.

Sementara itu, nilai transaksi di balé by BTN mencapai Rp71,9 triliun hingga akhir September 2025, naik 19,6% yoy dari September tahun lalu sebesar Rp60,1 triliun.

Menurut Nixon, peningkatan jumlah user dan transaksi melalui balé superapp mendorong pertumbuhan saldo DPK di BTN, sehingga menunjukkan bahwa inisiatif digital yang kami lakukan terus meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk memilih bertransaksi di BTN.

Baca Juga: Tembus 140.000 Unit, BTN Mantapkan Posisi Sebagai Bank Utama Penyalur Rumah Subsidi di Indonesia

Kami berharap sumber dana murah yang berkelanjutan ini akan menjadi mesin kekuatan baru bagi BTN sehingga kami dapat mencapai aspirasi menjadi bank transaksional di masa depan,” paparnya.

Sementara itu, penyaluran kredit dan pembiayaan BTN tetap tumbuh positif sebesar 7,0% yoy menjadi Rp381,03 triliun hingga kuartal III 2025, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp356,06 triliun.

Pertumbuhan tersebut ditopang oleh penyaluran kredit dan pembiayaan ke sektor perumahan yang meningkat 6,4% yoy menjadi Rp322,53 triliun dan sektor non perumahan (non-housing loan) yang naik 10,7% yoy menjadi Rp58,49 triliun.

Di sektor perumahan, BTN membukukan penyaluran KPR Sejahtera FLPP (KPR subsidi) yang mencapai Rp186,58 triliun hingga kuartal III 2025, bertumbuh 8,0% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan KPR non-subsidi bertumbuh 7,3% menjadi Rp111,33 triliun, berkat strategi perseroan menggandeng para developer top nasional dan mengadakan penawaran bunga promo KPR.

Baca Juga: BTN Kuasai 37% Penyaluran KPR FLPP, Jauh Lampaui Bank Himbara Lain

Lebih lanjut Nixon mengatakan, keputusan pemerintah yang telah meningkatkan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 350.000 unit tahun ini dan alokasi untuk BTN sebanyak 220.000 unit menopang pertumbuhan kredit dan pembiayaan subsidi di BTN, selain melalui berbagai insentif dan stimulus lainnya.

“Harapan kami adalah dengan dukungan pemerintah dan kerja keras BTN, semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati kepemilikan rumah dan meningkatkan taraf hidup mereka,” ujarnya.

Dengan pertumbuhan positif di sisi pendanaan dan pembiayaan, BTN mencatat loan-to-deposit ratio (LDR) di level 88,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 96,0%.

Hal ini menunjukkan BTN telah memupuk likuiditas yang memadai untuk mendukung fungsi intermediasinya.

Sementara itu, total aset BTN telah berhasil menembus Rp500 triliun sebelum tahun 2025 berakhir seperti yang diproyeksikan sebelumnya, dengan nilai sebesar Rp510,85 triliun hingga September 2025, naik 12,2% yoy dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp455,10 triliun.

Baca Juga: Bank Syariah Nasional (BSN) Perkenalkan Identitas Baru, Ini Misi Besarnya untuk Indonesia

Siap Lepas Unit Usaha Syariah Jadi Bank Baru

Pertumbuhan unit usaha syariah (UUS) BTN sebelum lepas landas menjadi bank syariah baru terus menunjukkan kekuatan core business-nya di perumahan dan berbagai layanan syariah.

Hingga kuartal III 2025, UUS BTN membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 8,4% yoy menjadi Rp592 miliar, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp546 miliar.

Pencapaian tersebut ditopang oleh peningkatan pembiayaan sebesar 19,7% yoy menjadi Rp51,10 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp42,70 triliun.

Sedangkan perolehan dana masyarakat juga meningkat double-digit sebesar 19,3% yoy menjadi Rp56,90 triliun pada akhir September 2025, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp47,68 triliun.

Pertumbuhan positif di pembiayaan dan DPK berbuah peningkatan aset yang naik 18,4% yoy menjadi Rp68,36 triliun hingga kuartal III 2025, dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp57,72 triliun.

Nixon menegaskan, UUS BTN tinggal selangkah lagi untuk tampil sebagai bank umum syariah dengan potensi yang sangat besar di industri perbankan syariah nasional.

“Dengan kehadiran Bank Syariah Nasional (BSN) sebagai bank syariah baru hasil spin-off, kami meyakini akan lebih banyak masyarakat yang terlayani dengan prinsip syariah untuk berbagai kebutuhan keuangan mereka, sehingga dampaknya akan terasa untuk pertumbuhan industri perbankan syariah di Indonesia,” katanya.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

16 + 11 =