
RealEstat.id (Serang) – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi kepada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) atas kontribusinya dalam mendukung pemenuhan kebutuhan rumah rakyat melalui penyaluran Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP).
Hal tersebut diungkapkan saat pidato pada acara Akad Massal 50.030 KPR Sejahtera & Serah Terima Kunci Rumah Tahun 2025 Bersama Presiden RI di Perumahan Pondok Banten Indah di Serang, Banten, Sabtu (20/12).
Pada 2025, BTN mencatatkan penyaluran KPR FLPP sebanyak 182.952 unit, menjadi yang tertinggi dibandingkan seluruh mitra bank penyalur lainnya secara nasional.
Berdasarkan data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), hingga 19 Desember 2025 total penyaluran KPR FLPP secara nasional mencapai 263.017 unit dengan nilai Rp32,67 triliun.
Program ini melibatkan 39 bank penyalur, 22 asosiasi pengembang perumahan, serta didukung oleh 7.998 pengembang di seluruh Indonesia.
Baca Juga: HUT KPR ke-49: Penyaluran Rumah BTN Tembus 5,7 Juta Unit
Adapun rumah subsidi yang disalurkan melalui skema FLPP tersebut tersebar di 12.981 kawasan perumahan pada 33 provinsi dan 401 kabupaten/kota.
Dalam penyaluran KPR Sejahtera FLPP, BTN tercatat mendominasi dengan kontribusi sekitar 70% dari total penyaluran nasional, menegaskan peran strategis perseroan sebagai motor utama pembiayaan perumahan rakyat.
“Saya mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang hari ini bersatu sehingga kita bisa memberikan kualitas hidup kepada rakyat kita. Mereka harus punya rumah yang layak. Ini sangat membanggakan, tapi masih jauh dari yang harus kita capai,“ tutur Prabowo Subianto.
Dia mengatakan, masih ada 29 juta rakyat masih belum memiliki rumah sehingga seluruh stakeholder, baik pemerintah maupun para pelaku ekosistem perumahan nasional harus bekerja keras dan bekerja sama dengan kompak demi kesejahteraan rakyat.
“Saya minta Pak Ara (Menteri PKP, Maruarar Sirait) pastikan ke pengembang untuk perbaiki kualitas rumah-rumahnya,” ujar Presiden.
Baca Juga: Gandeng PWI dan BTN, BP Tapera Percepat Akses Rumah Subsidi bagi Wartawan
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait turut mengapresiasi BTN sebagai bank yang penyaluran KPR FLPP-nya paling banyak.
Terlebih lagi, di antara para debitur akad massal KPR di Serang terdapat asisten rumah tangga (ART) yang mampu membeli rumah dari gajinya.
Hal ini menandakan keberhasilan program ini dalam membantu rakyat memiliki rumah dengan biaya terjangkau.
“Hari ini terjadi ART memiliki rumah dari gajinya sendiri dan atas namanya sendiri. Terima kasih untuk kerja kerasnya, untuk bank Himbara terima kasih atas dukungannya,” ujar Menteri PKP.
Sementara itu, Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan KPR Subsidi masih menjadi portofolio mayoritas di BTN dan terus menunjukkan pertumbuhan positif.
Baca Juga: PTPP Selesaikan BTN Ecopark Gandul Tahap 1: Fasilitas Human Development Berstandar GBCI Platinum
Untuk dapat lebih mengefektifkan penyaluran KPR Subsidi, BTN akan membidik kerja sama dengan berbagai institusi, perusahaan, dan lembaga untuk penyediaan layanan perbankan komprehensif, termasuk KPR Subsidi untuk para karyawan atau pekerja calon-calon mitra potensial tersebut.
“Mulai tahun 2026, kami akan create demand dengan mencari debitur yang potensial dari institusi-institusi yang ada di berbagai sektor,” tuturnya.
Dia mencontohkan, pihaknya mendapat komitmen bahwa kebutuhan KPR subsidi untuk guru-guru Muhammadiyah akan dilayani BTN. Menurutnya, masih banyak potensi serupa dengan berbagai institusi lain.
“Dengan upaya ini, BTN dapat merekomendasikan debitur KPR subsidi potensial kepada developer sehingga dapat semakin mengakselerasi penyaluran KPR Subsidi,” tutur Nixon.
Acara akad massal KPR subsidi pada Sabtu, 20 Desember 2025 di Serang, Banten dihadiri oleh jajaran menteri Kabinet Merah Putih, para pemimpin daerah, direksi bank-bank penyalur dan BP Tapera, serta berbagai asosiasi developer.
Baca Juga: RUPSLB Sahkan Spin-Off UUS BTN ke BSN: Aset Gabungan Tembus Rp70 Triliun
Dari 50.030 unit, sebanyak 300 akad dilakukan di lokasi acara yakni Perumahan Pondok Banten Indah di Serang, sedangkan sisanya 49.730 akad lainnya berlangsung secara online diikuti oleh 39 bank penyalur yang tersebar di 33 provinsi di 110 titik di kabupaten dan kota yang tersebar di seluruh Indonesia.
Serah terima kunci rumah secara simbolis dilakukan kepada 10 debitur masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang berasal dari beragam profesi dan latar belakang.
Mereka terdiri atas Diki Mubarok (guru), Suyono (tukang pijat tuna netra), Sanah Maemunah (pedagang kopi keliling), Suparmin (pengemudi ojek daring), Fauzi Nurdian (penjual seblak), Raihan Ahmad Aidil (anggota TNI), Isti Siti Fatimah (buruh), Bayu Bina Anggara (dai), Ahmad Kurniadi (tukang cukur), serta Airin Ajiyanti (nelayan).
Perumahan Pondok Banten Indah (PBI) ditetapkan sebagai lokasi pelaksanaan akad massal 50.030 unit rumah subsidi karena menawarkan konsep yang berbeda dibandingkan perumahan subsidi pada umumnya.
Dikembangkan oleh PT Kawah Anugerah Property, kawasan hunian ini mengusung konsep klaster dengan desain bergaya Eropa, serta dilengkapi dinding ganda yang memberikan privasi lebih baik bagi penghuninya.
Baca Juga: Tumbuh Dua Digit, BTN Cetak Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Kuartal III 2025
Selain keunggulan konsep, PBI juga memiliki nilai strategis dari sisi lokasi. Perumahan ini berada di tepi jalan nasional dan berdekatan dengan berbagai fasilitas umum, seperti rumah sakit, sekolah, serta pusat kota, sehingga menunjang kenyamanan dan aksesibilitas bagi para penghuni.
Pada kesempatan tersebut, Presiden juga berbincang secara daring dengan para peserta akad dari Papua, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, dan Sumatera Utara untuk mengetahui alasan dan latar belakang mereka menjadi penerima KPR Sejahtera FLPP.
Sementara itu, Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho mengatakan, penyaluran KPR Sejahtera FLPP yang telah mencapai 263.017 unit hingga 19 Desember 2025 merupakan rekor tertinggi dan menunjukkan peningkatan yang signifikan dibanding lima tahun yang lalu, yakni 109.253 unit pada 2020.
“Peningkatan penyaluran tersebut menandakan tingginya minat MBR untuk memiliki rumah layak dan terjangkau,” pungkas Heru.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News










