Beranda Pembiayaan Tembus 140.000 Unit, BTN Mantapkan Posisi Sebagai Bank Utama Penyalur Rumah Subsidi...

Tembus 140.000 Unit, BTN Mantapkan Posisi Sebagai Bank Utama Penyalur Rumah Subsidi di Indonesia

Berdasarkan data per 30 September 2025, Bank BTN tercatat telah menyalurkan 142.749 unit rumah subsidi lewat KPR FLPP, atau 64,89% dari total kuota yang ditetapkan tahun ini.

235
0
Rumah Subsidi ASGAR Tukang Cukur Garut MBR Sektor Informal KPR Bank BTN realestat.id dok
Rumah subsidi tukang cukur Asli Garut (Asgar) yang dibiayai dengan KPR Bank BTN. (Foto: Dok. Realestat.id/Anto Erawan)
Google search engine

RealEstat.id (Jakarta) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus menunjukkan komitmen kuatnya sebagai bank utama penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Konsistensi ini tercermin dari capaian BTN dalam menyalurkan pembiayaan melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang telah menembus lebih dari 140.000 unit rumah hingga akhir September 2025.

Dengan laju penyaluran yang stabil, BTN optimistis mampu memenuhi target pemerintah sebesar 220.000 unit rumah hingga akhir tahun.

Berdasarkan data terbaru per 30 September 2025, BTN tercatat telah menyalurkan 142.749 unit KPR subsidi FLPP, atau 64,89% dari total kuota tahun ini.

Baca Juga: BTN Kuasai 37% Penyaluran KPR FLPP, Jauh Lampaui Bank Himbara Lain

Nilai penyaluran tersebut mencapai Rp17,66 triliun dari total nominal kuota Rp26,40 triliun yang dialokasikan untuk BTN.

Dari total penyaluran tersebut, 99.441 unit disalurkan melalui BTN konvensional, sementara 43.308 unit disalurkan oleh unit usaha syariah (BTN Syariah).

Pencapaian ini menegaskan peran strategis BTN dalam mendukung pemerataan kepemilikan rumah bagi masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.

Capaian penyaluran BTN yang mencapai 142.749 unit juga setara dengan 40,7% dari total kuota KPR FLPP nasional sebanyak 350.000 unit pada tahun 2025.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Nixon LP Napitupulu, menyatakan bahwa hasil tersebut tidak dapat diremehkan, sekaligus menjadi bukti nyata kontribusi BTN dalam mempercepat penyediaan rumah subsidi yang layak dan terjangkau.

Baca Juga: Ringankan Cicilan KPR dengan Sampah: Program Inovatif dari BTN

Melalui berbagai inisiatif dan transformasi digital dalam proses penyaluran KPR, imbuhnya, BTN terus memperkuat perannya sebagai motor utama program pembiayaan perumahan nasional.

Ke depan, BTN berkomitmen mendukung target pemerintah dalam memperluas akses pembiayaan rumah subsidi sekaligus mendorong terciptanya ekosistem perumahan berkelanjutan di Indonesia.

“BTN memiliki mandat dari pemerintah dengan tujuan yang mulia yaitu menyalurkan rumah layak huni bagi jutaan keluarga Indonesia,” tegas Nixon.

Dengan adanya program KPR Subsidi dari pemerintah, terangnya, banyak keluarga berpenghasilan rendah yang telah terbantu untuk dapat memiliki rumah impian dan masa depan yang lebih baik.

“Jumlah 140.000 unit yang telah tersalurkan untuk KPR FLPP artinya ada 140.000 keluarga yang terbantu berkat kerja keras BTN,” tutur Nixon pada Jumat (10/10/2025).

Bank BTN rumah subsidi KPR FLPP MBR realestat.id dok
Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu (kanan) bersama MBR penerima kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi. Foto: Dok. BTN

Baca Juga: BTN Dorong Akselerasi Program KPR FLPP Lewat Penyaluran 26.000 Unit Rumah Subsidi

Lebih lanjut, Nixon mengatakan, dampak yang dirasakan masyarakat penerima manfaat KPR Subsidi setelah memiliki rumah layak huni sangat positif bagi kehidupan mereka.

Berdasarkan kajian Housing Finance Center BTN, kepemilikan rumah layak huni meningkatkan kualitas hidup masyarakat menjadi lebih baik.

Menukil kajian BTN, Nixon mengatakan, para penerima manfaat KPR Subsidi merasa puas dan bangga karena punya rumah sebagai pencapaian hidup.

“Mereka akhirnya memiliki aset jangka panjang dan lebih baik dalam menata keuangan keluarga mereka,” ujarnya.

Hal yang menarik, mayoritas atau sekitar 88,43% penerima KPR Subsidi BTN adalah generasi milenial atau rentang usia antara 29 hingga 44 tahun.

Baca Juga: Kuota FLPP Bertambah, BTN Pasang Target Pertumbuhan Kredit Hingga 9% di 2025

Sehingga, kata Nixon, testimoni kepuasan dalam memiliki rumah sebagai aset jangka panjang mencerminkan bahwa mayoritas generasi muda Indonesia membutuhkan dukungan subsidi pemerintah untuk bisa meningkatkan kualitas hidup mereka.

“Untuk itu, BTN merasa bangga dapat berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tukasnya.

Tidak hanya berhenti di kepemilikan rumah, BTN juga secara aktif memberikan masukan kepada pemerintah agar menaruh perhatian penuh pada aspek kelayakan rumah subsidi agar masyarakat bisa betul-betul hidup layak.

Sebagai contoh, Nixon mengungkapkan bahwa BTN adalah pihak yang pertama menolak wacana pengurangan ukuran rumah subsidi menjadi hanya 18 meter persegi.

Menurutnya, BTN adalah pihak pertama yang menolak ide tersebut, karena kita harus lihat kenyataannya di lapangan bahwa rata-rata keluarga Indonesia butuh setidaknya dua kamar tidur.

Baca Juga: Tumbuh 13,6%, BTN Raup Laba Bersih Rp1,7 Triliun di Semester I 2025

“Ukuran rumah 18 meter persegi akan menjadi masalah baru bagi penghuni dan lingkungan sekitarnya. Janganlah kita ciptakan kawasan kumuh baru,” tutur Nixon.

Atas perannya yang signifikan dalam membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat dari sektor perumahan, BTN berkomitmen untuk terus melayani MBR termasuk mereka yang berasal dari kalangan pekerja sektor informal dan pekerja berpendapatan tidak tetap, seperti pedagang kecil, tukang cukur, ojek, dan lain-lain.

Kendati saat ini lebih dari 77% debitur KPR Subsidi di BTN adalah karyawan swasta, proporsi pekerja sektor informal yang dapat menikmati kepemilikan rumah juga terus bertambah di BTN.

Bahkan, BTN telah lama berkolaborasi dengan salah satu perusahaan aplikasi ride-hailing untuk dapat memberikan KPR kepada mitra drivernya dengan inovasi pembayaran angsuran berupa pemotongan pendapatan harian agar mereka mudah membayar cicilan.

“Bisa dikatakan BTN menjadi satu-satunya bank hingga saat ini yang mampu menjangkau MBR termasuk pekerja informal secara masif seperti apa yang telah kami lakukan selama lebih dari 10 tahun terakhir melalui program KPR Subsidi,” pungkasnya.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

five × 2 =