RealEstat.id (Jakarta) – Regulator tabung gas adalah komponen penting dalam aktivitas memasak di dapur, namun sering kali luput dari perhatian.
Padahal, perangkat kecil ini memiliki peran vital dalam menjaga keamanan selama proses masak-memasak.
Menurut Tim Research and Development (RnD) Destec Indonesia, memperhatikan kondisi regulator tabung gas di rumah—baik dari sisi fungsi maupun kondisi fisik—sangat penting dilakukan.
Pasalnya, setiap produk regulator memiliki kondisi tertentu. Saat kondisinya masih baik, regulator aman untuk digunakan.
Baca Juga: Ini 5 Tips Memilih Regulator Gas yang Aman, Agar Kegiatan Memasak Tidak Terganggu
Namun sebaliknya, regulator yang sudah tidak memungkinkan untuk digunakan harus diganti, untuk menjamin keamanan dan keselamatan saat digunakan di dapur.
Direktur Produksi dan Teknis Destec Indonesia, Taufikurrahman mengatakan, sebetulnya regulator tabung gas merupakan elemen krusial yang sangat perlu diperhatikan.
Setidaknya, setiap kali mengganti tabung gas, perlu dilakukan pengecekan kondisi regulator, baik fisik maupun secara fungsi.
“Hal ini perlu dilakukan untuk mendeteksi jika ada masalah pada regulator tersebut,” kata Taufikurrahman dalam siaran pers yang diterima redaksi Realestat.id, Kamis (7/8/2025).
Baca Juga: Tips Aman dan Mudah Memasang Regulator Kompor Gas
4 Tanda Regulator Tabung Gas Perlu Diganti
Usia pakai regulator tabung gas umumnya ditentukan oleh masing-masing pabrikan, dengan rata-rata berkisar antara 3 hingga 5 tahun dalam kondisi ideal.
Namun, kenyataannya di lapangan tidak sesederhana itu. Pola penggunaan di setiap rumah tangga sangat bervariasi dan bisa berdampak besar terhadap daya tahan regulator.
Berikut ini beberapa indikator atau tanda yang menunjukkan regulator tabung gas di rumah perlu diganti:
Baca Juga: Agar Dapur Aman, Ini 5 Tips Merawat Regulator Gas di Rumah
1. Ada bau gas dan regulator berdesis saat tidak digunakan
Apabila regulator gas mengeluarkan bunyi desis dan bau gas saat tidak digunakan, ini bisa menjadi pertanda bahwa regulator gas bocor.
Jika demikian, sebaiknya regulator langsung dilepas dan diamankan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Kemudian, mengganti regulator gas dengan yang baru.
Menurut Taufik, jika kompor gas tidak dinyalakan, kemudian ada bau gas atau suara berdesis pasti ada kebocoran. Bisa kebocoran halus atau besar.
“Biasanya kalau halus tidak terdengar berdesis, tapi biasanya dalam rentang waktu tertentu terdapat bau gas,” katanya.
Baca Juga: Awas Meledak! Ini 4 Tanda Regulator Gas Bocor dan Rusak
2. Sistem pengunci gas kendor
Pengunci yang longgar bisa menyebabkan sambungan antara regulator dan katup tabung gas tidak lagi rapat, yang berisiko menyebabkan kebocoran gas meskipun kecil atau tidak langsung terasa.
Ini bisa membahayakan keselamatan, terutama jika digunakan terus-menerus dalam kondisi seperti itu.
Jika mulai merasakan pengunci regulator terasa longgar atau tidak sekencang biasanya saat dipasang, sebaiknya segera pertimbangkan untuk mengganti regulator tersebut.
Baca Juga: Berbahaya! Jangan Ganjal Regulator Gas Longgar dengan Tisu
3. Gas lebih cepat habis dari biasanya
Gas yang tiba-tiba habis lebih cepat dari biasanya bisa menjadi pertanda adanya masalah pada sistem pemakaian, termasuk regulator.
Misalnya, jika tabung 3 kg yang biasanya habis dalam sebulan tiba-tiba hanya bertahan seminggu, kondisi ini perlu dicurigai.
Salah satu penyebabnya bisa jadi regulator yang mulai bermasalah, karena komponen di dalamnya seperti pegas punya usia pakai—umumnya 3 hingga 5 tahun.
Selain itu, kondisi selang, pemasangan, hingga kompor juga perlu diperiksa, karena kebocoran halus pada selang yang sudah lapuk sering kali menjadi penyebab utamanya.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Regulator Gas Terbaik dan Aman untuk Rumah Tangga
4. Api kompor menyala dengan kencang setelah ganti tabung
Tanda lain bahwa regulator gas sebaiknya diganti yakni, jika tanda ini muncul bersamaan dengan indikator lainnya yang telah dijelaskan sebelumnya.
Tanda tersebut yaitu, nyala api kompor yang tiba-tiba menyembur cukup kuat disertai bunyi seperti “buk” saat dinyalakan.
Kondisi ini umumnya terjadi setelah tabung gas diisi ulang, dan saat kompor digunakan kembali, muncul tekanan kuat dari api yang keluar.
Jika gejala ini berulang, bisa jadi regulator sudah tidak bekerja secara stabil dan perlu segera diganti demi keamanan.
Baca Juga: 7 Ciri Regulator Gas Rusak dan Cara Mengatasinya
Apabila regulator Anda sudah harus diganti, penting untuk memahami cara memilih regulator gas yang tepat. Hal pertama yang harus dipastikan adalah regulator tersebut sudah berstandar SNI.
Kemudian, pilihlah regulator yang terlihat kokoh dan rapi. Fitur tambahan seperti sistem penguncian ganda (double lock) kini juga sudah banyak tersedia di berbagai merek dan menjadi nilai tambah untuk keamanan.
Selain itu, pastikan regulator yang dipilih memiliki layanan purna jual seperti customer service dan garansi, agar pengguna merasa lebih tenang saat menggunakannya.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News