Beranda Profil Jababeka Cetak Pendapatan Rp2,7 Triliun di Semester I 2025, Proyek Kendal Jadi...

Jababeka Cetak Pendapatan Rp2,7 Triliun di Semester I 2025, Proyek Kendal Jadi Kontributor Utama

Pendapatan dari segmen Land Development & Property Jababeka di Semester I 2025 tercatat naik 2% menjadi Rp1,44 triliun dari angka Rp1,41 triliun di Semester I 2024.

534
0
kawasan-industri-kendal-industrial-park-jababeka-kija-realestat.id-dok
Kawasan Industri Kendal (Foto: Istimewa)
Google search engine

RealEstat.id (Jakarta)PT Jababeka Tbk (KIJA) membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp2,72 triliun di Semester I 2025, atau tumbuh 14% dibandingkan semester pertama tahun 2024 yang mencapai Rp2,38 triliun.

Pendapatan dari segmen Land Development & Property Perseroan tercatat naik 2% menjadi Rp1,44 triliun dari angka Rp1,41 triliun di Semester I 2024.

Menurut Muljadi Suganda, Corporate Secretary PT Jababeka Tbk (KIJA), pertumbuhan ini terutama ditopang oleh penjualan tanah kavling sebesar Rp1,33 triliun, meningkat 17% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Proyek Jababeka di Kendal menjadi kontributor utama, menandakan daya tarik kawasan tersebut sebagai pusat pertumbuhan industri yang menjanjikan,” terangnya seperti dinukil dari laman Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia.

Baca Juga: Jababeka Luncurkan Japanese Bizpark Pertama di Indonesia, Ratusan Agen Antusias

Penjualan properti dengan bangunan (rumah dan tanah, apartemen, ruang perkantoran, dan bangunan pabrik standar) dan sewa menghasilkan pendapatan sebesar Rp78,1 miliar.

Pendapatan Jababeka dari segmen Infrastruktur meningkat 34% menjadi Rp1,22 triliun untuk enam bulan pertama tahun 2025, dibandingkan dengan Rp908,1 miliar pada periode yang sama tahun 2024.

Hal ini sebagian didorong oleh segmen ketenagalistrikan, yang tumbuh dari Rp584,9 miliar pada Semester I 2024 menjadi Rp 849,1 miliar pada Semester I 2025, yang didukung oleh peningkatan konsumsi listrik dari penyewa di Kendal dan Cikarang.

Selain itu, pendapatan dari segmen jasa dan pemeliharaan (air, air limbah, pengelolaan estate, dan lainnya) tumbuh 21% menjadi Rp250,2 miliar pada Semester I 2025 dari Rp206,0 miliar pada Semester I 2024 juga ditopang oleh tingginya aktivitas tenant di Kendal.

Baca Juga: Bisnis Kos-kosan di Jababeka Cikarang Tawarkan Keuntungan Ganda

“Terakhir, pendapatan dry port (CDP) meningkat dari Rp117,1 miliar pada Semester I 2024 menjadi Rp121,3 miliar pada Semester I 2025, yang terutama disebabkan oleh pertumbuhan bisnis pendukung,” ucap Muljadi.

Porsi pendapatan berulang dari segmen infrastruktur tercatat 45% dari total pendapatan, naik dari 38% pada tahun sebelumnya, karena segmen infrastruktur, dan segmen energi khususnya, tumbuh lebih cepat daripada segmen pengembangan lahan & properti.

Pendapatan segmen Leisure & Hospitality tetap relatif stabil di angka Rp63,2 miliar, di mana kontribusi dari segmen golf 64% dari total pendapatan segmen ini.

Sementara itu pada Semester I 2025, PT Jababeka Tbk (KIJA) mencatatkan peningkatan laba kotor sebesar 10% menjadi Rp1,11 triliun, dari Rp1,01 triliun di Semester I 2024.

Baca Juga: Kuartal I 2025, Jababeka (KIJA) Raup Laba Bersih Rp200 Miliar, Ini Proyek Andalannya

Margin laba kotor konsolidasi turun menjadi 41% dari sebelumnya 43%, terutama karena peningkatan kontribusi pendapatan dari segmen Infrastruktur yang memiliki margin lebih rendah dibandingkan Land Development.

Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp627,6 miliar pada Semester I 2025, naik signifikan dari laba bersih sebesar Rp269,8 miliar pada Semester I 2024.

Hal ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan pendapatan diatas dan penurunan biaya penjualan dan umum & administrasi sebesar 11% dibandingkan tahun lalu.

Perseroan mencatatkan rugi selisih kurs sebesar Rp22,5 miliar pada Semester I 2025, dibandingkan dengan rugi selisih kurs sebesar Rp280,7 miliar pada Semester I 2024.

Baca Juga: Kinerja Fundamental Bisnis Makin Solid, Jababeka (KIJA) Raih Laba Bersih Rp770 Miliar di 2024

EBITDA PT Jababeka, Tbk pada Semester I 2025 tercatat sebesar Rp995,3 miliar, naik 16% dibandingkan dengan Semester I 2024 yang mencatat EBITDA sebesar Rp856,3 miliar.

“Kenaikan EBITDA Perseroan ini mencerminkan pertumbuhan penjualan yang kuat dengan kontrol biaya yang efisien,” jelas Muljadi.

Dalam hal penjualan pemasaran Land Development dan Properti, Perseroan mencapai Rp1,9 triliun pada semester pertama 2025, setara dengan 55% dari target tahunan 2025 dan naik 13% dibandingkan dengan Rp1,7 triliun pada semester I 2024.

Kontribusi dari Cikarang dan lainnya (keduanya termasuk JV) mencapai 28%, terutama berasal dari penjualan lahan seluas 4 hektar kepada perusahaan data center.

Baca Juga: Gandeng Commuter Anak Bangsa, Kota Jababeka Hadirkan Transportasi Publik Modern

Sementara itu, JV di Kendal menyumbang 72% dari total penjualan, yang ditopang oleh transaksi penjualan lahan masing-masing seluas 7 hektar kepada perusahaan bahan bangunan, serta 13 hektar dan 12 hektar kepada masing-masing perusahaan furnitur asal China dan Indonesia.

Lebih lanjut, Muljadi Suganda mengungkapkan, Jababeka menargetkan marketing sales sebesar Rp3,5 triliun di sepanjang tahun 2025.

Dari jumlah tersebut, sekitar Rp1,25 triliun ditargetkan berasal dari kawasan Cikarang dan sekitarnya—yang terdiri atas Rp800 miliar dari pengembangan lahan dan bangunan industri, serta Rp450 miliar dari segmen properti residensial dan komersial, termasuk kontribusi dari perusahaan patungan.

“Sementara itu, kontribusi terbesar senilai Rp2,25 triliun diharapkan berasal dari proyek perusahaan patungan di Kendal,” pungkasnya.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News