RealEstat.id (Jakarta) – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli serta Badan Pusat Statistik (BPS) dalam rangka mendukung Program Tiga Juta Rumah di Jakarta, Kamis (14/8/2025)..
Pada kesempatan yang sama, Menteri PKP juga menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman antara BPJS Ketenagakerjaan dan Asosiasi Pengembang Perumahan Seluruh Indonesia (APERSI)
“Saya mengucapkan terima kasih banyak atas kerja keras Bapak Menteri Tenaga Kerja atas sosialisasi yang telah dilakukan, dari target alokasi rumah subsidi untuk buruh sebanyak 20.000 unit, hingga Agustus 2025 sudah melebih target tercapai 36.629 unit,” kata Maruarar.
Baca Juga: May Day! Kementerian PKP Siapkan 20.000 Rumah Subsidi untuk Buruh di Indonesia
Sebagai bentuk apresiasi, Menteri PKP menginstruksikan kepada Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) untuk menambah alokasi subsidi rumah bagi Buruh.
“Saya sudah sepakat dengan Pak Menaker untuk menambahkan alokasi rumah subsidi untuk buruh menjadi 50.000 unit,” kata Maruarar.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada para Asosiasi Pengembang yang telah sepakat untuk memberikan bantuan gratis uang muka rumah subsidi bagi para peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Menurutnya, hal ini merupakan sejarah, karena sebelumnya belum ada pengembang memberikan uang muka gratis.
Baca Juga: Menteri PKP Serahkan 100 Rumah Subsidi untuk Buruh di Peringatan May Day 2025
“Kalau tidak ada keterlibatan aktif pengembang, maka tidak akan tercipta ekosistemnya. Ini merupakan wujud Berbaginomics sesuai arahan Presiden Prabowo,” ujar Maruarar.
Menteri PKP juga menyampaikan terima kasih kepada BTN sebagai bank yang paling banyak menyalurkan subsidi perumahan.
“Saya tidak ragu, tidak ada yang lebih baik dan lebih masif dari program rumah subsidi dengan efek berganda (multiplier effectnya) yang besar,” ujarnya.
Dikatakannya, dengan kuota FLPP tahun ini sebanyak 350 ribu dengan rata-rata pekerja 5 orang untuk 1 unit rumah, maka total sekitar 1.750.000 tenaga kerja terserap.
Baca Juga: Rumah Buruh Tani di Tidore Kepulauan Direnovasi Lewat Program BSPS NAHP
“Apalagi tahun depan jika naik 500 ribu kuotanya,” tukas Ara—sapaan akrab Maruarar Sirait—menambahkan.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan, bahwa program rumah subsidi ini memiliki dampak yang luar biasa, tidak hanya memberikan solusi terkait dengan kesejahteraan buruh, tapi juga menciptakan lapangan.
Menurut Yassierli, hal ini tentu menjadi satu hal yang menggembirakan baginya dan seluruh jajaran di Kementerian Ketenagakerjaan.
“Target kami semula 20 ribu unit, ternyata antusiasmenya tinggi, sehingga kami menetapkan target yang baru rumah subsidi untuk buruh menjadi 50 ribu sampai akhir tahun 2025,” tutupnya.
Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News