Beranda Profil Kembangkan BSD City Tahap 3, Bumi Serpong Damai (BSDE) Terbitkan Obligasi dan...

Kembangkan BSD City Tahap 3, Bumi Serpong Damai (BSDE) Terbitkan Obligasi dan Sukuk Ijarah

Saat ini, PT Bumi Serpong Damai, Tbk (BSDE) tengah mengembangkan BSD City Tahap 3 seluas 2.450 hektare dari total 5.950 hektare izin kawasan yang kantongi Perseroan.

238
0
Sinar Mas Land BSD City BSDE Bumi Serpong Damai Fortune SEA 500 Realestat.id dok
Kawasan BSD City (Foto: Dok. Sinar Mas Land)
Google search engine

RealEstat.id (Tangerang)PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) terus memperkuat strategi pertumbuhan berkelanjutan dan berkomitmen menjaga keseimbangan antara ekspansi bisnis, manajemen risiko, dan penguatan fundamental keuangan.

Saat ini, pengembang properti yang merupakan bagian dari kelompok Sinar Mas Land ini tengah mengembangkan BSD City Tahap 3 seluas 2.450 hektare dari total 5.950 hektare izin kawasan yang dikantongi BSDE.

Pada Semester I 2025, BSDE membukukan Pendapatan Usaha konsolidasian sebesar Rp6,39 triliun, didominasi oleh penjualan unit rumah, lot tanah dan strata title sebesar Rp5,55 triliun atau 86,81% dari total Pendapatan Usaha.

Kontribusi Pendapatan Usaha terutamanya berasal dari 87% yang merupakan pendapatan pengembangan (residensial, komersial dan lot tanah), sedang 13% berasal dari pendapatan berulang (recurring income) seperti pengelolaan gedung, sewa dan lainnya.

Baca Juga: Bumi Serpong Damai (BSDE) Cetak Laba Bersih Rp1,29 Triliun di Kuartal II 2025

Sementara itu, kinerja Laba Bersih konsolidasian Perseroan hingga Semester I 2025 tercatat sebesar Rp1,29 triliun.

“Capaian ini mencerminkan keberhasilan BSDE dalam mengelola sekaligus memasarkan portofolio unggulan, khususnya produk residensial dan komersial,” urai Hermawan Wijaya, Direktur PT Bumi Serpong Damai, Tbk.

Hingga Juni 2025, BSDE mengelola cadangan lahan lebih dari 4.380 hektar senilai Rp17,55 triliun, dengan porsi terbesar berada di BSD City. Aset ini akan menjadi fondasi pertumbuhan jangka panjang
BSDE.

Dengan dukungan infrastruktur yang terus berkembang, termasuk Tol Serpong–Balaraja yang terhubung langsung ke BSD City Tahap 3, proyek-proyek BSDE semakin diminati masyarakat.

Hal ini didorong oleh aksesibilitas yang mudah serta ragam produk yang ditawarkan, mulai dari rumah tapak, apartemen, ruko, pusat perbelanjaan, kawasan mixed-use, perkantoran, hingga hotel dan fasilitas rekreasi.

Baca Juga: BSDE Cetak Prapenjualan Rp5,08 Triliun di Semester I 2025, Segmen Komersial Jadi Penyumbang Terbesar

Terbitkan Obligasi dan Sukuk Ijarah

Untuk mendukung pengembangan infrastruktur kota di BSD City serta untuk modal kerja, BSDE berencana menerbitkan:

• Obligasi IV BSD dengan nilai maksimal Rp2 triliun.
• Sukuk Ijarah I dengan nilai maksimal Rp1 triliun.

Pada tahap pertama, BSDE menargetkan perolehan dana sebesar Rp1 triliun, terdiri dari Rp500 miliar obligasi konvensional dan Rp500 miliar sukuk ijarah.

Instrumen ini telah memperoleh peringkat idAA (obligasi) dan idAA (Syariah) (sukuk) dari Pefindo.

Proses book building yang berakhir pada 4 September 2025 mendapat tanggapan positif dari investor.

Obligasi direncanakan akan listing pada 24 September 2025, dengan indikasi tingkat pengembalian sebagai berikut:

• Seri A (3 tahun): 6,00%–6,75%
• Seri B (5 tahun): 6,25%–7,00%
• Seri C (7 tahun): 6,75%–7,50%

Baca Juga: Gandeng Sinar Mas Land, MRT Jakarta Jajaki Pengembangan Jalur Lebak Bulus – Serpong

Dampak Kebijakan Moneter dan Momentum Positif

Kebijakan penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia menjadi katalis positif bagi sektor properti.

Biaya pinjaman yang lebih rendah diharapkan dapat meningkatkan keterjangkauan KPR, memperkuat daya beli konsumen, serta mendorong permintaan terhadap produk residensial primer.

“Bagi BSDE, suku bunga yang lebih rendah memberikan peluang signifikan untuk mempercepat penjualan proyek kami,” ujar Hermawan.

Menurutnya, suku bunga KPR yang lebih terjangkau akan membuat kepemilikan rumah semakin mudah diakses, khususnya bagi pembeli rumah pertama.

“Hal ini akan memperluas basis pelanggan potensial kami sekaligus mendukung meningkatnya permintaanterhadap pengembangan kota mandiri unggulan kami,” tuturnya.

Lebih lanjut, Hermawan Wijaya menerangkan, momentum positif yang terjadi saat ini semakin memperkuat strategi ekspansi BSDE.

“Dengan menyesuaikan peluncuran proyek-proyek baru seiring meningkatnya aksesibilitas pembiayaan, BSDE menargetkan untuk menangkap permintaan end-user yang lebih kuat sekaligus menjaga manajemen keuangan yang pruden,” terangnya.

Baca Juga: Naik 41 Peringkat, Bumi Serpong Damai (BSDE) Raih Posisi 297 Fortune Southeast Asia 500

Perkuat Neraca dan Struktur Modal

Hingga akhir Juni 2025, BSDE mencatat penurunan Jumlah Liabilitas menjadi Rp25,90 triliun, turun Rp2,80 triliun dibandingkan Desember 2024.

Rasio Debt-to-Equity (DER) membaik menjadi 0,25x, mencerminkan profil keuangan yang lebih sehat.

BSDE juga menjaga posisi Kas dan setara kas yang kuat sebesar Rp8,80 triliun serta Jumlah Aset sebesar Rp76,64 triliun, menegaskan fundamental yang solid.

Hermawan menjelaskan, dengan rasio DER yang rendah, BSDE memiliki fleksibilitas lebih besar untuk melakukan ekspansi sekaligus memastikan keberlanjutan proyek strategis.

“Penerbitan obligasi ini, yang juga didukung oleh kebijakan moneter yang kondusif, akan menyediakan pembiayaan jangka panjang yang kompetitif, memperkuat neraca keuangan, menjaga arus kas yang sehat, serta menciptakan nilai tambah berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan, khususnya para pemegang saham,” tutupnya.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News