Beranda Pasar Properti Leads Property: 45.000 Unit Apartemen di Jakarta Belum Laku Terjual

Leads Property: 45.000 Unit Apartemen di Jakarta Belum Laku Terjual

Menurut Leads Property, saat ini total pasokan apartemen di Jakarta mencapai 259 ribu unit, di mana mayoritas berada di kawasan pusat bisnis.

630
0
Apartemen Kondominium Kosong Belum Laku Terjual di Jakarta realestat.id dok
Apartemen kosong di Jakarta (Foto: Ilustrasi/Realestat.id)
Google search engine

RealEstat.id (Jakarta) – Pasar apartemen di Jakarta belum banyak mengalami perbaikan dan masih terpuruk sejak pandemi melanda di 2020 silam.

Berdasarkan catatan konsultan real estat, Leads Property, total suplai apartemen di seluruh Jakarta mencapai 259 ribu unit, di mana mayoritas pasokan berada di kawasan pusat bisnis atau CBD (central business district).

“Secara umum, rata-rata harga jual apartemen di Jakarta menyentuh angka Rp27,5 juta per meter persegi,” ungkap  Martin Samuel Hutapea, Associate Director Research & Consultancy Department PT Leads Property Services Indonesia.

Sementara itu, imbuh Martin, rata-rata tingkat penjualan pasar apartemen di Jakarta menyentuh angka 83%.

Baca Juga: Pasokan Melimpah, Pengembang Masih Enggan Bangun Apartemen Baru di Jakarta

Dilihat dari lokasi, pasokan apartemen di wilayah CBD Jakarta berkisar 21%, sementara di luar kawasan CBD menyumbang 79% pasokan.

Pertumbuhan harga apartemen di luar CBD Jakarta juga lebih tinggi, yakni 1% secara tahunan, sedangkan di CBD hanya 0,3%.

“Terkait harga, apartemen di CBD Jakarta rata-rata dipasarkan Rp57,7 juta per meter persegi, sementara di luar CBD hampir setengahnya, yakni Rp26 juta per meter persegi,” ungkap Martin.

Leads Property mencatat, sekira 185 unit apartemen terjual di seluruh Jakarta sepanjang Kuartal I 2025. Penyerapan permintaan didominasi oleh kawasan luar CBD dengan kelas menengah atas.

Baca Juga: 10 Tips Beli Apartemen Second agar Kamu Bisa Dapat Untung

“Kami mencatat, hingga saat ini sekitar 45 ribu unit apartemen belum terjual di seluruh pasar Jakarta,” kata Martin Samuel Hutapea.

Dibandingkan Kuartal I 2024, peningkatan rata-rata harga jual apartemen di Jakarta hanya berkisar 1%.

“Angka ini tidak banyak mengalami perubahan, sebagai upaya untuk mendongkrak penjualan di tengah lesunya pasar,” tuturnya.

Pasar Apartemen Mewah Dibidik

Lebih lanjut, Martin menjelaskan, pengembangan apartemen kelas middle to upper tetap terpusat di Jakarta, khususnya di kawasan yang dekat dengan fasilitas yang lengkap, pusat bisnis, dan transportasi umum.

Sementara, pengembangan apartemen di pinggiran Jakarta tetap akan berpusat di kawasan yang dekat dengan kampus, khususnya pada tipe studio hingga 2 kamar tidur.

Baca Juga: Pasar Apartemen Jakarta Masih Stagnan, Gen Z dan Milenial Jadi Incaran

Generasi Milenial dan Generasi Z sebagai end-user dan first home buyer yang ingin tinggal di Jakarta, akan cenderung memilih apartemen tipe studio hingga 2 kamar tidur yang dekat transportasi umum, dengan akses ke pusat bisnis dan komersial.

“Preferensi ini seiring dengan gaya hidup mereka yang aktif di luar rumah dan lebih suka traveling,” papar Martin.

Riset Leads Property menyebut, saat ini dan ke depan, pengembangan apartemen yang masih cukup aktif di pasar dari segi permintaan adalah tipe apartemen mewah (luxurcondominium) Tipe 3 sampai 4 kamar tidur.

“Produk mewah ini menyasar end-user yang bukan first home buyer, pada umumnya berasal dari Generasi Baby Boomers dan Generasi X yang telah mapan dan mengutamakan high taste, premium lifestyle, dan kenyamanan,” pungkasnya.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News