Beranda Pasar Properti Pasar Apartemen Sewa di Jakarta Merambah ke Wilayah Penyangga

Pasar Apartemen Sewa di Jakarta Merambah ke Wilayah Penyangga

Tercatat total pasokan apartemen sewa di Jakarta menyentuh angka 10.400 unit, di mana sebanyak 48% berada di kawasan pusat bisnis (CBD), sementara 52% berada di luar wilayah CBD.

440
0
pasar apartemen sewa servis non-servis jakarta realestat.id dok
Foto: Dok. Realestat.id
Google search engine

RealEstat.id (Jakarta) – Selama tahun 2024, pasar apartemen sewa di Jakarta kedatangan sebanyak 400 unit pasokan baru. Dari total pasokan baru tersebut, lebih dari 50% merupakan tipe unit satu kamar tidur (1BR).

Tercatat total pasokan apartemen sewa di Jakarta menyentuh angka 10.400 unit, di mana sebanyak 48% berada di kawasan pusat bisnis (CBD), sementara 52% berada di luar wilayah CBD.

Hingga triwulan pertama 2025, apartemen servis (serviced apartment) menyumbang pasokan sebesar 74%, sedangkan apartemen non-servis hanya 26%.

Baca Juga: Apartemen Sewa di CBD Jakarta Paling Diminati, Apa Penyebabnya?

Data konsultan real estat, Leads Property memperlihatkan, permintaan apartemen sewa di Jakarta sepanjang Kuartal I 2025 mengalami penurunan -1,7% dibanding kuartal sebelumnya.

Sementara itu, permintaan yang melambat pada kuartal awal 2025 juga mendorong terjadinya penurunan pada rata-rata tarif apartemen sewa di Jakarta sebesar -4,8% dari kuartal sebelumnya.

Martin Samuel Hutapea, Associate Director Research & Consultancy Department PT Leads Property Services Indonesia mengatakan, rata–rata tarif sewa apartemen di Jakarta berkisar USD19,5 per meter persegi per bulan.

“Sementara itu, rata-rata harga sewa apartemen servis mencapai USD21,8 per meter persegi per bulan. Di sisi lain, apartemen non-servis disewakan USD12,7 per meter persegi per bulan,” terangnya.

Baca Juga: Apartemen Sewa Jakarta Mesti Bersaing dengan Kondominium dan Hotel Bintang 5

Lebih lanjut Martin menjelaskan, secara umum, rata-rata tingkat hunian apartemen sewa di Jakarta mencapai 63,7%.

“Rata-rata okupansi (tingkat hunian) apartemen servis pun lebih tinggi, yakni 67%, sedangkan apartemen non-servis berada di angka 55%,” ujarnya.

Sewa Fleksibel, Lokasi Strategis

Data Leads Property menyebut, seiring dengan semakin pendeknya masa penugasan para ekspatriat, hunian apartemen sewa kini menawarkan skema penyewaan yang lebih fleksibel.

Tak hanya tersedia dalam jangka tahunan, penyewa kini dapat memilih durasi bulanan bahkan harian—opsi harian ini turut menyasar wisatawan domestik sebagai target pasar tambahan.

Baca Juga: Pasar Apartemen Sewa Jakarta: Tak Hanya Diminati Ekspatriat dan Corporate Client

Dalam memilih tempat tinggal, preferensi ekspatriat banyak dipengaruhi oleh anggaran perusahaan yang cenderung stabil dalam beberapa tahun terakhir.

“Kondisi ini membuat mereka lebih selektif dalam mencari apartemen yang tidak hanya sesuai dengan bujet, tetapi juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang lengkap,” jelas Martin.

Apartemen sewa yang berada di lokasi strategis—seperti dekat kawasan perkantoran, pusat hiburan, sekolah internasional, maupun lingkungan yang memiliki komunitas ekspatriat—masih menjadi pilihan utama.

Menariknya, pasar apartemen sewa di Jakarta kini mulai meluas ke wilayah-wilayah penyangga seperti Pantai Indah Kapuk (PIK), Bekasi, dan Cikarang.

“Ekspansi ini bertujuan untuk mengakomodasi kebutuhan hunian para ekspatriat yang bekerja di kawasan industri serta pusat bisnis yang berkembang pesat di luar wilayah pusat kota,” pungkasnya.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News