Beranda Pasar Properti Pasar Lahan Kawasan Industri di Jabodetabek Mulai Tunjukkan Tanda Pemulihan

Pasar Lahan Kawasan Industri di Jabodetabek Mulai Tunjukkan Tanda Pemulihan

Stabilitas harga lahan mencerminkan pasar yang relatif seimbang, sekaligus menunjukkan sikap lebih hati-hati para pengembang dalam menjaga daya saing kawasan industri.

179
0
lahan kawasan industri koridor timur jakarta Jabodetabek Suryacipta Karawang
Salah satu kawasan industri di Koridor Timur Jakarta adalah Suryacipta Karawang, Jawa Barat. (Sumber: Surya Cipta)
Google search engine

RealEstat.id (Jakarta) – Hingga akhir paruh pertama 2025, pasokan lahan industri di kawasan Jabodetabek terus bertumbuh, dipengaruhi meningkatnya permintaan dan variasi tingkat ketersediaan di berbagai subpasar.

Riset konsultan properti Colliers Indonesia pada Kuartal II 2025 menunjukkan, setiap kawasan memiliki peran khas dalam peta pengembangan industri yang lebih luas di sekitar Jakarta.

Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia mengatakan bahwa pasar lahan industri di wilayah Jabodetabek menunjukkan dinamika signifikan sepanjang semester pertama tahun 2025.

Baca Juga: Sektor Industri Indonesia Berpeluang Tumbuh di Tengah Perang Dagang Global

“Kendati total penjualan masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, namun tanda-tanda pemulihan mulai terlihat, terutama pada kuartal kedua yang mencatat lonjakan cukup besar,” terangnya.

Kawasan industri utama seperti Artha Industrial Hill (AIH) dan Modern Cikande tampil sebagai pusat aktivitas, didorong oleh tingginya minat sektor manufaktur dan energi terbarukan, termasuk arus investasi dari perusahaan asal China.

Sementara itu, Purwakarta dan Subang mulai menarik perhatian sebagai alternatif strategis berkat ketersediaan lahan luas serta pengembangan infrastruktur, terutama Pelabuhan Patimban.

“Stabilitas harga lahan mencerminkan pasar yang relatif seimbang, sekaligus menunjukkan sikap lebih hati-hati para pengembang dalam menjaga daya saing kawasan industri,” jelas Ferry Salanto.

Baca Juga: Bekasi dan Tangerang Tak Lagi Jadi Kawasan Industri Utama, Ini Penggantinya!

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk meraih kesuksesan di tengah perubahan lingkungan bisnis, pengembang kawasan industri di Jabodetabek perlu bersikap lebih fleksibel dan visioner.

Pertama, saat melakukan ekspansi ke wilayah baru seperti Subang dan Purwakarta, penting untuk meningkatkan infrastruktur pendukung serta menonjolkan nilai tambah yang ditawarkan, seperti insentif investasi dan prosedur perizinan yang lebih sederhana.

Kedua, membangun kemitraan strategis dengan industri yang berkembang pesat seperti manufaktur berteknologi tinggi, energi terbarukan dan logistik, akan menjadi kunci dalam menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan.

“Terakhir, menjaga stabilitas harga sambil tetap responsif terhadap permintaan pasar akan membantu pengembang tetap kompetitif di tengah kenaikan biaya dan ketidakpastian global,” paparnya.

Baca Juga: Lahan Industri di Karawang, Purwakarta, dan Subang Makin Diminati Investor

Ferry Salanto menuturkan, secara keseluruhan, pasokan lahan industri di wilayah Jabodetabek menunjukkan tingkat konsentrasi yang semakin tinggi.

Meskipun Bekasi dan Karawang masih menjadi pusat utama aktivitas industri, keterbatasan pasokan mulai mengalihkan minat ke wilayah Serang serta ke arah timur, yaitu Purwakarta dan Subang.

Perubahan ini mengindikasikan bahwa peta pertumbuhan industri ke depan akan meluas dari pusat-pusat pengembangan tradisional menuju kawasan baru.

“Wilayah pengembangan baru ini menawarkan lahan lebih luas, harga lebih kompetitif, serta dukungan infrastruktur yang terus berkembang,” pungkasnya.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News