Beranda Desain & Gaya Hidup Sampah Elektronik Makin Mengkhawatirkan, Ini 6 Cara Cerdas Mengelolanya

Sampah Elektronik Makin Mengkhawatirkan, Ini 6 Cara Cerdas Mengelolanya

Daripada menumpuk perangkat elektronik lama di rumah dan menjadikannya sampah, ada banyak cara sederhana untuk mengelolanya. Berikut enam langkah cerdas yang bisa dilakukan.

189
0
daur ulang recycle sampah elektronik e-waste realestat.id dok
Daur ulang sampah elektronik (Foto: Dok. realestat.id)
Google search engine

RealEstat.id (Jakarta) – Kemajuan teknologi membuat hidup manusia semakin mudah. Dari ponsel, laptop, AC, hingga peralatan dapur dan kantor, hampir semua aktivitas kini bergantung pada perangkat elektronik. Namun, di balik kenyamanan tersebut, muncul masalah baru yang kian serius: meningkatnya sampah elektronik (e-waste).

Menurut Global E-Waste Monitor 2020 yang dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), jumlah e-waste global pada 2019 mencapai 53 juta ton, namun hanya 17,4% yang berhasil didaur ulang dengan benar.

Di Indonesia, pada 2021 tercatat lebih dari 2 juta ton limbah elektronik dihasilkan. Angka ini menandakan bahwa Indonesia ikut menjadi bagian dari tren global yang mengkhawatirkan.

Baca Juga: Simak Tips dan Trik Lengkap Seputar Rumah dan Properti

Dampak Berbahaya Sampah Elektronik

E-waste bukan sekadar bukti cepatnya peralihan teknologi, melainkan juga ancaman serius bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

1. Merusak Organ Tubuh
Limbah elektronik mengandung zat beracun seperti timbal, merkuri, litium, hingga barium. Paparan bahan kimia ini dapat menyebabkan kerusakan otak, hati, ginjal, jantung, bahkan sistem saraf dan reproduksi manusia.

2. Meninggalkan Jejak Racun di Lingkungan
Pembuangan e-waste dengan cara dibakar atau dibuang sembarangan melepaskan partikel berbahaya yang mencemari udara, tanah, hingga air. Akibatnya, kesuburan tanah menurun, ekosistem perairan terganggu, dan kualitas air bersih terancam.

Warit Jintanawan, Country Director SCG Indonesia mengatakan, sampah elektronik adalah tantangan lingkungan yang terus berkembang seiring pesatnya teknologi.

“Jika tidak dikelola dengan bijak, e-waste bisa merusak kesehatan dan kehidupan kita,” tegasnya.

Baca Juga: SCG Gelar ‘Semen Jawa Green Partner Appreciation Day 2025’

6 Solusi Praktis Mengelola Sampah Elektronik

Daripada menumpuk perangkat elektronik lama di rumah dan menjadikannya sampah, ada banyak cara sederhana untuk mengelolanya. Berikut enam langkah cerdas yang bisa dilakukan:

1. Rethink sebelum membeli
Pilih perangkat elektronik yang awet, bergaransi, dan mudah diperbaiki.

2. Reuse untuk fungsi lain
Manfaatkan kembali perangkat lama, misalnya HP jadi remote atau laptop lama untuk mengetik.

3. Refurbish agar bermanfaat kembali
Ganti komponen rusak seperti baterai atau RAM agar perangkat bisa digunakan lebih lama.

Baca Juga: LG Ajak Warga Indonesia Daur Ulang Sampah Elektronik Lewat Kampanye Hijau

4. Cek kembali sebelum disimpan
Jangan biarkan perangkat lama menumpuk, pastikan bisa digunakan, dijual kembali, atau disalurkan ke pengelola resmi.

5. Setor ke lembaga pengelola sampah elektronik
Serahkan barang elektronik rusak pada institusi yang punya sistem pengelolaan ramah lingkungan.

6. Ikuti program tukar tambah (trade-in)
Manfaatkan program dari toko besar, seperti Mitra10, yang menawarkan potongan harga atau voucher dengan menukar perangkat lama.

“Pengelolaan e-waste bukan sekadar membuang, tapi membangun sistem sirkular agar perangkat lama bisa dipakai kembali tanpa mencemari lingkungan,” jelas Yohannes David Arieanto, Category Lead Rekosistem.

Baca Juga: Atasi Sampah Elektronik, Mitra10 Hadirkan Program Trade-In

Program Mitra10 Kurangi e-Waste

Menjadi pelopor Green Retail di Indonesia, Mitra10 menghadirkan program inovatif “Trade-In: Tukar Baru, Tambah Seru!”.

Melalui program ini, masyarakat bisa menukar perangkat elektronik lama dengan voucher belanja hingga Rp500.000. Barang yang diserahkan akan dikelola bersama Rekosistem agar tidak mencemari lingkungan.

Ada tiga cara mudah untuk ikut serta:
• Bawa langsung ke toko Mitra10 terdekat.
• Minta layanan penjemputan barang elektronik di rumah.
• Isi formulir online di http://bit.ly/RekoHouseholdPickup

Indra Gunawan, Direktur Mitra10 mengatakan, program Trade-In mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan dengan langkah yang sederhana, tapi bermakna.

“Sebagai bagian dari jaringan distribusi dan ritel yang terus berkembang di Indonesia, inisiatif ini menjadi wujud nyata komitmen kami dalam menghadirkan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,” tutupnya.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

5 × 5 =