Beranda Proyek Baru Tak Sekadar Wisata, Mawatu Siap Jadikan Labuan Bajo Kota Modern Bertaraf Global

Tak Sekadar Wisata, Mawatu Siap Jadikan Labuan Bajo Kota Modern Bertaraf Global

Dengan konsep integrated lifestyle hub, Mawatu Labuan Bajo tak hanya fokus pada pariwisata, tetapi juga pertumbuhan ekonomi lokal, pelestarian lingkungan, serta konektivitas global.

222
0
Proyek Mawatu Labuan Bajo Vasanta Group realestat.id dok
Proyek Mawatu di Labuan Bajo (Foto: Dok. Vasanta Group)
Google search engine

RealEstat.id (Labuan Bajo) – Vasanta Group memperkenalkan Mawatu, proyek pengembangan premium yang dirancang sebagai pusat kota terintegrasi sekaligus destinasi gaya hidup baru di jantung Labuan Bajo.

Berlokasi strategis di kawasan Pantai Batu Cermin, hanya 10 menit dari Bandara Internasional Komodo (LBJ), Mawatu hadir untuk menggabungkan keindahan alam, kemajuan infrastruktur, dan kemakmuran ekonomi lokal dalam satu kawasan yang berkelanjutan dan berkelas dunia.

Dengan konsep integrated lifestyle hub, Mawatu ditujukan menjadi jantung baru aktivitas kota Labuan Bajo—sebuah kawasan yang bukan hanya berfokus pada pariwisata, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, pelestarian lingkungan, serta memperkuat konektivitas global.

Vasanta Group ingin menjadikan proyek ini sebagai simbol kemajuan baru di Indonesia Timur, sekaligus pintu masuk bagi wisatawan internasional yang ingin menikmati pesona Flores dengan sentuhan modern.

Baca Juga: Mawatu Labuan Bajo Mulai Pembangunan Cinema XXI: Bioskop Pertama di Flores

Dirancang sebagai pusat gaya hidup berstandar internasional dengan fasilitas terpadu, Mawatu akan menghadirkan beach club yang dikelola oleh LYD, Cinema XXI sebagai bisokop modern pertama di pulau Flores, supermarket.

Kawasan ini juga menawarkan area komersial yang menghadirkan puluhan merek internasional maupun nasional seperti Vinyard, Bale Nagi, Sensatia, Guardian, Charis Se’I, dan Cap Bali.

Untuk akomodasi, Mawatu mempersiapkan lifestyle hotel dan thematic villa yang menyatukan kenyamanan modern dengan sentuhan lokal, memperkuat daya tarik kawasan ini bagi wisatawan mancanegara maupun investor.

Tidak hanya itu, atraksi budaya juga menjadi elemen penting dari konsep Mawatu. Setiap akhir pekan, Tari Caci—salah satu tradisi ikonik Flores—akan ditampilkan di area amphitheater terbuka.

Sementara itu, bagi wisatawan yang mencari pengalaman komunitas, sajian kuliner, dan kerajinan lokal setempat yang otentik, Mawatu menghadirkan seaside market dengan 47 UMKM pilihan, lengkap dengan live music dan DJ performance, menciptakan suasana kosmopolitan tanpa kehilangan keaslian budaya daerah setempat.

Baca Juga: Oktober 2025, Vasanta Group Buka Mawatu: Kota Terpadu Pertama di Labuan Bajo

Sejak 20 Maret 2025, penerbangan langsung Singapura–Labuan Bajo resmi dibuka dengan jadwal penerbangan sebanyak dua kali seminggu (Kamis dan Ahad).

Langkah ini menandai fase penting dalam perluasan rute internasional di Bandara Komodo, memperkuat aksesibilitas Labuan Bajo bagi wisatawan global.

Tren ini sejalan dengan meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara, tercatat sepanjang Januari–Mei 2025, jumlah kunjungan di Taman Nasional Komodo mencapai 122.534 orang, dengan wisatawan asing mendominasi sekitar 74% atau 90.444 kunjungan.

Konektivitas udara ini menjadi peluang strategis bagi Mawatu untuk tampil sebagai simpul baru gaya hidup internasional di Indonesia Timur—menyatukan pariwisata, komersial, dan kehidupan modern dengan standar global.

Baca Juga: Vasanta Group Hadirkan Commercial Village di Proyek Mixed-Use Mawatu, Labuan Bajo

Labuan Bajo terus memperkuat reputasinya sebagai destinasi kelas dunia yang memadukan keindahan alam, kekayaan kuliner, dan atraksi budaya.

Daya tarik utama kawasan ini meliputi Gua Batu Cermin dan Gua Rangko yang eksotis, air terjun Cunca Wulang dengan panorama tropis, hingga pengalaman snorkeling dan diving di perairan Flores yang kaya akan biodiversitas laut.

Taman Nasional Komodo, dengan gugusan pulau-pulau ikonik seperti Rinca dan Padar tetap menjadi mahkota wisata kawasan ini.

Wisatawan mancanegara juga terpikat oleh ragam kuliner khas Flores dan Nusa Tenggara Timur—mulai dari ikan bakar segar, jagung bose, daging asap se’i, hingga kopi Flores yang mendunia.

Atraksi budaya seperti tarian Caci yang penuh energi serta kerajinan tenun ikat tradisional semakin memperkaya pengalaman berkunjung, menghadirkan perpaduan autentik antara alam, budaya, dan gaya hidup lokal yang unik.

Baca Juga: Tawarkan Yield 8%, Fase I Mawatu Labuan Bajo Rampung Akhir 2023

“Mawatu merupakan wujud komitmen kami untuk menjadikan Labuan Bajo tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga kota yang hidup dan terhubung secara global,” jelas Heryanto Kurniawan, Direktur Mawatu.

Vasanta Group percaya dengan dukungan konektivitas internasional dan fasilitas terpadu, Mawatu akan membuka peluang baru bagi pariwisata, ekonomi lokal, sekaligus investasi berkelanjutan.

Dengan kehadiran rute langsung internasional dan fasilitas modern, imbuh Heryanto Kurniawan, jarak antara Labuan Bajo dan dunia kini semakin dekat.

“Ini saatnya Labuan Bajo dikenal bukan hanya sebagai gerbang menuju pulau-pulau eksotis, tetapi juga sebagai pusat gaya hidup berskala internasional dengan daya tarik global,” tutupnya.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

11 − ten =