Beranda Profil Tumbuh 29,6%, Intiland Cetak Marketing Sales Rp673 Miliar di Semester I 2025

Tumbuh 29,6%, Intiland Cetak Marketing Sales Rp673 Miliar di Semester I 2025

Perolehan marketing sales PT Intiland Development, Tbk (DILD) di Semester I 2025 lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp290 miliar.

327
0
Intiland Tower Gedung Hijau Green Building ESG realestat.id dok
Intiland Tower Jakarta (Foto: Dok. intiland.com)
Google search engine

RealEstat.id (Jakarta)PT Intiland Development Tbk (DILD) berhasil membukukan marketing sales sebesar Rp673,4 miliar di sepanjang Semester I 2025 atau tumbuh 29,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2024.

Pencapaian ini sebagian besar masih ditopang oleh penjualan segmen kawasan industri yang mencapai Rp447,4 miliar, atau setara dengan 66% dari keseluruhan.

“Pencapaian ini meningkat 249,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp128,1 miliar,” jelas Direktur Utama PT Intiland Development Tbk (DILD) Archied Noto Pradono dalam keterangan tertulis, Kamis (31/7/2025).

Kontributor marketing sales berikutnya berasal dari segmen kawasan perumahan sebesar Rp133,8 miliar atau 20% dari keseluruhan.

Baca Juga: Kawasan Industri Moncer, Pendapatan Usaha Intiland Capai Rp1,2 Triliun di Semester I 2025

“Perolehan marketing sales tersebut lebih rendah dibandingkan Semester I tahun 2024 sebesar Rp290 miliar,” terangnya.

Sementara itu, segmen mixed-use dan high rise membukukan marketing sales Rp92,2 miliar atau 14% dari keseluruhan, menurun dibandingkan semester I 2024 sebesar Rp101,3 miliar.

Proyek Batang Industrial Park dan pergudangan Aeropolis Technopark di Tangerang, Banten masih menjadi motor utama pertumbuhan kinerja di segmen kawasan industri.

Pencapaian tersebut mencerminkan permintaan pasar terhadap lahan industri yang tumbuh di saat segmen properti lainnya masih menghadapi tantangan.

Baca Juga: RUPST Digelar, Intiland Dapuk Archied Noto Pradono Sebagai Direktur Utama

Archied Noto Pradono menegaskan bahwa segmen kawasan industri akan tetap menjadi salah satu pilar unggulan dalam strategi pertumbuhan Perseroan di tahun ini.

Daya tarik kawasan industri Intiland terus meningkat seiring dengan tren relokasi dan ekspansi industri yang membutuhkan infrastruktur siap pakai serta lokasi yang strategis.

Menurutnya, permintaan terhadap lahan industri terus tumbuh secara konsisten, baik dari pelaku industri dalam negeri maupun investor asing.

“Hal ini menjadi sinyal positif bagi keberlanjutan pengembangan kawasan industri Perseroan ke depan,” ujar Archied Noto Pradono.

Baca Juga: Relatif Stabil, Laba Bersih Intiland Capai Rp174,8 Miliar di 2024

Mengantisipasi tren tersebut, Perseroan merencanakan untuk mengembangkan kawasan industri baru di daerah Jombang, Jawa Timur.

Pengembangan kawasan industri baru ini rencananya akan dimulai pada akhir tahun 2025. Perseroan saat ini sedang dalam tahapan mencari anchor tenant yang akan menjadi investor utama kawasan industri tersebut.

Perseroan akan terus melanjutkan strategi pertumbuhan yang seimbang dan berkelanjutan.

“Langkah tersebut ditempuh dengan mengoptimalkan potensi dari setiap segmen usaha, memperkuat fundamental keuangan, serta menjawab kebutuhan pasar dengan produk-produk yang relevan,” pungkas Archied.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News