Beranda Pasar Properti Knight Frank: Ekspatriat Asia Dominasi Permintaan Apartemen Sewa di Jakarta

Knight Frank: Ekspatriat Asia Dominasi Permintaan Apartemen Sewa di Jakarta

Peluang sewa di sektor serviced apartment terbuka di sekitar koridor timur Jakarta, seiring dengan pergeseran sebaran kawasan industri ke Purwakarta, Subang, dan Kertajati.

163
0
apartemen sewa jakarta ekspatriat korea china jepang realestat.id dok
Ilustrasi Foto: Realestat.id
Google search engine

RealEstat.id (Jakarta) – Pasar apartemen sewa di Jakarta menerima pasokan sekitar 240 unit baru di Semester pertama tahun 2025 lewat proyek Swissotel Living Jakarta di kawasan CBD Kuningan.

Dengan demikian, hingga paruh pertama 2025, total pasokan apartemen sewa di Jakarta bertambah menjadi 10.290 unit

Konsultan properti Knight Frank Indonesia menyebut, bertambahnya suplai baru ini, dinilai menjadi indikasi positif pasar sewa apartemen, kendati di tengah ketidakpastian ekonomi secara global.

Sementara itu ke depannya, pasar apartemen sewa di Jakarta diproyeksikan bakal terus bertumbuh meski perlahan.

Baca Juga: Apartemen Sewa di CBD Paling Diminati, Apa Penyebabnya?

“Kami optimistis performa sektor apartemen sewa di Jakarta masih menunjukkan tren dinamis,” kata Syarifah SyaukatSenior Research Advisor Knight Frank Indonesia saat konferensi pers, Kamis (21/8/2025).

Knight Frank Indonesia mencatat, pada akhir tahun ini akan ada sejumlah unit apartemen sewa baru yang masuk ke pasar, dan pasokannya bakal terus berlanjut hingga tahun 2027.

Menurutnya, penambahan pasokan tidak dibarengi dengan permintaan, khususnya pada tipe apartemen servis yang terpantau sedikit melambat.

“Hal ini disinyalir merupakan konsekuensi dari masuknya beberapa proyek baru di awal tahun,” terang Sari, sapaan akrab Syarifah Syaukat.

Baca Juga: Pasar Apartemen Sewa di Jakarta Merambah ke Wilayah Penyangga

Kalangan ekspatriat Asia, terutama dari China, Jepang, dan Korea Selatan saat ini masih mendominasi permintaan unit apartemen sewa, terutama pada lokasi CBD dan Prime Non‐CBD Jakarta.

Selain itu, potensi peluang untuk serviced apartment juga terbuka di sekitar koridor timur Jakarta, seiring dengan pergeseran sebaran kawasan industri ke Purwakarta, Subang, dan Kertajati.

“Dengan demikian, permintaan terhadap jenis akomodasi tersebut diprediksi akan meningkat,” tuturnya, menegaskan.

Sementara itu, short‐stay apartemen sewa sebagai alternatif hotel menjadi tren, kedekatan lokasi apartemen di tengah kota, dekat dengan pusat hiburan dan komersial menjadi pendongkrak tingkat hunian short‐stay.

Baca Juga: Apartemen Sewa Jakarta Mesti Bersaing dengan Kondominium dan Hotel Bintang 5

Tercatat, selama Semester I 2025 rerata tingkat penyewaan apartemen sedikit terkoreksi, yaitu sekitar 65,56%.

“Rerata harga sewa ini mengalami perbaikan dengan indikasi kenaikan tahunan sebesar 0,9% secara tahunan (yoy),” kata Syarifah. “Setidaknya, 11% proyek apartemen menaikkan harga sewa dari semester sebelumnya.”

Willson Kalip, Country Head Knight Frank Indonesia menyebut, proyeksi pasokan baru hingga tahun 2027 menunjukkan bahwa performa pasar apartemen sewa terus dinamis, didukung permintaan yang cukup stabil dari ekspatriat.

“Keunggulan lokasi dan layanan prima menjadi nilai tambah apartemen sewa yang perlu dioptimalkan untuk memperluas pasar, tidak hanya ekspatriat, tetapi juga pasar domestik profesional yang potensial, seperti para digital nomad,” pungkasnya.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News