Beranda Cover Story One Global Capital dan Momentum Kebangkitan (Kembali) Iwan Sunito

One Global Capital dan Momentum Kebangkitan (Kembali) Iwan Sunito

Iwan Sunito membangun One Global Capital atas keyakinan bahwa investasi dan pengembangan harus lintas batas, modular, dan berpusat pada gaya hidup masa depan.

1092
0
One Global Capital Iwan Sunito realestat.id dok
Iwan Sunito, Founder dan CEO One Global Capital. (Foto: Istimewa)
Google search engine

RealEstat.id (Jakarta)One Global Capital bukan sekadar kisah tentang proyek properti dan gedung-gedung dengan arsitektur menawan, melainkan juga mengenai sosok pengusaha yang ditempa oleh tantangan dan kegagalan—yang dengan kesabaran dan sikap pantang menyerah mampu menghadapinya.

Adalah Iwan Sunito, tokoh sentral yang sukses membangun dan membesarkan One Global Capital dari reruntuhan puing Crown Group, perusahaan yang dibangunnya bersama sang mantan partner, Paul Sathio.

Sejak kecil, pengusaha kelahiran Surabaya ini selalu percaya bahwa harapan akan selalu ada, bahkan ketika kenyataan berkata sebaliknya. “Ibu saya selalu berkata, ‘besok, kamu akan lebih baik.’ Dan saya mempercayainya,” kenang Founder dan CEO One Global Capital ini.

Petualangan pria kelahiran 1966 ini di Negeri Kanguru juga tak lepas dari campur tangan sang ayah, Handy Sunito, yang dinilainya memiliki pandangan visioner. Kata-kata yang paling diingat Iwan adalah: “berpikirlah besar, tetapi mulailah dari yang kecil”.

Baca Juga: Iwan Sunito: Crown Group Sudah Terlalu Kecil Buat Kami

Perantauan Iwan muda di Australia juga tak berjalan mudah. Setelah sempat mendapat kesulitan dalam menapaki pendidikannya, dia menemukan harapan di Technical and Further Education (TAFE) New South Wales, kemudian merajut mimpi di Universitas New South Wales (UNSW).

Baginya, tahun kelima di jurusan arsitektur menjadi titik balik, saat seorang dosen bernama Russel Jack menantangnya dengan lima kata: “you can do better, Iwan”.

Kalimat sederhana ini mampu mengubah seorang mahasiswa biasa menjadi lulusan terbaik. Iwan pun lulus dengan predikat kehormatan dan berbagai penghargaan. Tetapi yang terpenting adalah memiliki tujuan yang jelas.

Sepanjang perjalanan karirnya, berbagai prestasi berhasil diraih Iwan Sunito. Di antaranya menjadi Orang Asia-Australia pertama yang dianugerahi EY Entrepreneur of the Year; penerima penghargaan termuda Urban Taskforce Property Person of the Year; dan menjadi pembicara utama di berbagai forum di Asia Pasifik tentang arsitektur, kehidupan urban, dan kota masa depan.

Baca Juga: Dorong Inovasi, One Global Capital Terapkan Sistem Modular Dalam Pengembangan Properti

bondi junction sydney crown group realestat.id dok
Bondi Junction, Sydney, proyek perdana Crown Group di 1996 silam. (Foto: Dok. Realestate.com.au)

Ayah tiga anak ini mengatakan, momentum kebangkitannya dimulai dengan mendirikan Crown Group di 1996 silam, di mana dia sukses merevolusi konsep apartemen mewah di Australia—yang sebelumnya berbentuk monoton, cenderung membosankan.

Salah satu proyek yang menuai pujian dan didapuk sebagai mahakarya arsitektur di Sydney adalah proyek Infinity by Crown Group di kawasan Green Square, yang memiliki looped facade ikonik.

Namun Iwan tidak puas sampai di situ. Pada tahun 2022, saat wajah dunia berubah pasca-pandemi—serta keretakan dengan mitra yang telah bersama selama hampir 25 tahun—dia pun bermetamorfosis. Iwan mengambil keputusan strategis, meninggalkan Crown Group untuk membangun sesuatu yang lebih besar dan tanpa batas: One Global Capital.

Dia mengaku, telah mulai merintis One Global Capital sejak 2018, di mana visinya tak lagi fokus pada produk, melainkan pada manajemen modal, sumber daya, dan keahlian.

Baca Juga: One Global Capital Ajak Investasi Properti Lewat Skema Urun Dana

“Jadi, sejak awal berbeda dengan Crown Group yang hanya berorientasi pada produk. One Global Capital adalah the next level. Saya melihat tingkatan yang lebih tinggi dari sebuah perusahaan adalah ketika tak lagi hanya berkutat seputar produk,” jelas Iwan Sunito kepada Realestat.id.

Menurutnya, One Global Capital bukan hanya perusahaan properti—namun sebuah filosofi. One Global Capital adalah sebuah entitas yang dibangun atas keyakinan bahwa investasi dan pengembangan harus lintas batas, modular, dan berpusat pada gaya hidup masa depan.

Dengan pengalaman matang dan relasinya yang luas, Iwan Sunito langsung tancap gas. One Global Capital pun mampu menorehkan sejumlah pencapaian yang luar biasa, kendati baru seumur jagung.

One Global Resorts Green Square—sebelumnya bernama Skye Suites Green Square—sukses mencatat tingkat okupansi 99,5%, hanya enam pekan setelah diakuisisi dari Crown Group.

Baca Juga: Iwan Sunito Bicara Tentang Mimpi dan Obsesi

Skye Suites Green Square One Global Conference Centre Infinity Tanjim Islam realestat.id dok
One Global Resorts Green Square yang semula bernama Skye Suites Green Square (Foto: Tanjim Islam)

“Prestasi ini tidak hanya mengukuhkan posisi One Global Resorts Green Square sebagai salah satu hotel terkemuka di Australia, tetapi juga sebagai tonggak penting dalam ekspansi One Global Capital di kancah dunia,” tutur suami Liana Sunito ini.

Kemudian One Gallery—sebelumnya dikenal dengan The Grand Eastlakes, mal terbesar milik Crown Group—pada akhir tahun 2024 juga berhasil diaskuisisi oleh One Global Capital. Saat ini One Gallery memiliki valuasi pasar 40% lebih tinggi dibandingkan nilai awal akuisisi.

Di sisi lain, One Global Capital pun menjalin sejumlah kemitraan strategis, salah satunya dengan China State Construction Integrated (CSCI). Kolaborasi ini merupakan langkah visioner One Global Capital untuk menciptakan prototipe hotel modular masa depan. “Ibarat Tesla di dunia hospitality,” ujarnya.

Sementara itu di Indonesia, One Global Capital membentuk platform investasi bagi investor lokal untuk mengakses aset properti kelas dunia. “Mimpi saya ingin mengumpulkan satu juta orang Indonesia untuk berinvestasi properti melalui sebuah platform. Ini tentu sesuatu yang luar biasa,” ungkap Iwan.

Baca Juga: Dorong Inovasi, One Global Capital Terapkan Sistem Modular Dalam Pengembangan Properti

Lebih lanjut dia mengungkapkan, hal yang membedakan One Global Capital  dengan perusahaan properti lain adalah tidak semata membangun demi keuntungan, namun demi sebuah identitas. Hal ini diejawantahkan lewat pembangunan vertical village atau mengintegrasikan seni dan komunitas ke dalam setiap proyek. Semua pengembangan ini membawa DNA integritas desain, peningkatan gaya hidup, dan nilai jangka panjang.

“Ketika ketidakpastian global mengguncang banyak pengembang, One Global Capital terus bergerak naik, melalui penjualan aset yang cerdas, model pendanaan inovatif, dan pemahaman mendalam akan kebutuhan generasi global berikutnya,” terang Iwan Sunito.

Kini, saat One Global Capital melangkah lebih jauh dari Sydney ke Jakarta, Singapura, hingga Timur Tengah, misinya tetap teguh, yakni menciptakan ruang yang tak sekadar tempat tinggal, tapi sebagai elemen untuk mentransformasi hospitality, properti, dan investasi, menjadi gaya hidup terintegrasi berbasis teknologi.

“Ini bukanlah akhir dari sebuah cerita, namun babak baru dalam kebangkitan tanpa henti Iwan Sunito dan One Global Capital,” pungkasnya.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News